- Oleh MC KOTA PADANG
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 21:53 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 9 Juni 2025 | 23:39 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 243
Padang, Infopublik — Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui edukasi yang berkelanjutan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah pelaksanaan simulasi penanggulangan bencana yang digelar di Lapangan RT 03 RW 02, Kelurahan Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Minggu (8/6/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang dan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand), dengan melibatkan unsur kelurahan, relawan kebencanaan, mahasiswa, serta tokoh masyarakat.
“Ini bukan sekadar acara simbolis, tapi latihan langsung yang mengasah kesiapan warga jika bencana terjadi sewaktu-waktu. Semakin sering kita latihan, semakin kecil potensi panik dan korban jiwa,” ujar Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, saat membuka kegiatan.
Simulasi ini menekankan pentingnya respon cepat dan terkoordinasi saat terjadi bencana, terutama gempa bumi dan kebakaran, yang merupakan jenis ancaman umum di wilayah Sumatera Barat. Melalui peragaan evakuasi, pertolongan pertama, dan koordinasi antarwarga, simulasi ini bertujuan membangun budaya tanggap bencana di tingkat komunitas.
“Pembangunan tidak hanya fisik, tapi juga kesiapsiagaan mental dan sosial masyarakat. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan Kelurahan Tangguh Bencana,” tegas Sekretaris BPBD Padang, Robert Chandra Eka Putra.
Ia menambahkan bahwa pemahaman risiko dan tindakan tepat saat bencana bisa menjadi pembeda antara selamat atau tidaknya nyawa. Oleh karena itu, BPBD terus memperluas program pelatihan berbasis komunitas, termasuk dengan menggandeng dunia pendidikan dan akademisi seperti Unand.
Dukungan Fakultas Keperawatan Unand dalam kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam pengurangan risiko bencana. Keterlibatan mahasiswa keperawatan tidak hanya melatih mereka menghadapi kondisi darurat, tetapi juga menjadikan mereka agen perubahan dalam edukasi kesehatan dan keselamatan di masyarakat.
Ke depan, simulasi serupa akan digelar secara rutin di berbagai kelurahan rawan bencana di Padang, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju kota yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim dan risiko geologis. (MC Padang/June/Samsu Rizal / Rusdi PH / Agung H / Darma Surya)