Wawali Tidore Terima Audiensi Flinders University Bahas Lokakarya Arkeologi Bawah Laut

: Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menerima audiensi dari akademisi Flinders University Australia, di ruang kerjanya, pada Senin (7/7/2025)/ MC Tidore.


Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 7 Juli 2025 | 15:22 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 113


Tidore, InfoPublik- Wakil Wali Kota (Wawali) Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menerima audiensi dari akademisi Flinders University Australia, Prof. Dr. Martin Polkinghorne (Associate Professor in Archaeology), dan Nia Naelul Hasanah Ridwan, (Kandidat PhD bidang Arkeologi Maritim dan Ahli Arkeologi Bawah Air Kementerian Kelautan dan Perikanan), di ruang kerjanya, pada Senin (7/7/2025).

Audiensi ini dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus menyampaikan rencana kegiatan Lokakarya Arkeologi Bawah Laut, yang merupakan bagian dari kegiatan lapangan Flinders University, dengan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Ahmad Laiman menyatakan dukungan penuh Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan lokakarya tersebut, mengingat nilai historis dan kebudayaan tinggi yang dimiliki Tidore sebagai Kota Rempah.

“Pada prinsipnya, Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan sangat mendukung terkait dengan kegiatan lokakarya ini karena Kota Tidore sangat dikenal sebagai Kota Rempah,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat berharga bagi pelestarian warisan sejarah dan budaya, yang telah diwariskan oleh para leluhur dan perlu dijaga dengan bijaksana agar tidak merugikan masa depan daerah, bangsa, dan ilmu pengetahuan.

“Kegiatan ini sangat berharga. Kota Tidore dulunya penuh dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh pendahulu yang begitu penting. Perlu ada kearifan dalam menjaganya agar tidak merugikan masa depan daerah, bahkan bangsa dan ilmu pengetahuan. Semoga kegiatan ini juga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan,” ujar dia.

Sementara itu, Prof. Dr. Martin Polkinghorne menjelaskan bahwa lokakarya ini bertujuan menggali serta menyampaikan informasi kepada pemangku kepentingan di Tidore mengenai warisan budaya bawah laut, khususnya situs-situs kapal karam bersejarah yang pernah dijarah atau diangkat secara komersial di masa lalu.

“Kami ingin mengajak seluruh pihak bersinergi untuk menilai kembali pentingnya situs warisan budaya kapal karam di perairan Tidore. Kami berharap, lanskap budaya bawah laut ini bisa menjadi sumber pengetahuan, kebanggaan masyarakat Tidore, serta menjadi sumber penghidupan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi lokakarya bersama masyarakat lokal, pemangku kepentingan, dan institusi pemerintah.

Kemudian, pelatihan serta peningkatan kapasitas terkait penanganan artefak dan pengelolaan situs bawah laut, serta observasi arkeologis.

Pelaksanaan penenggelaman kembali artefak bawah laut yang sebelumnya diangkat dari Situs Tongowai pada 1990-an, ke lokasi asalnya di perairan Tidore, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan Daud Muhammad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hamid A. Latif, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Ridwan Hadji, Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Sardy Marsaoly, serta perwakilan Penyuluh Perikanan.

(MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 9 Juli 2025 | 13:59 WIB
Tidore Gelar Lokakarya Pelestarian Warisan Budaya Bawah Air
-->