Pelajar Hilang di Gunung Lemongan, BPBD Dorong Edukasi Pendakian Sejak Dini

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 15 Juli 2025 | 22:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K


Lumajang, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menekankan pentingnya edukasi keselamatan bagi pelajar dan pemuda yang hendak melakukan pendakian gunung. Imbauan ini disampaikan menyusul insiden tersesatnya seorang pelajar SMK di Gunung Lemongan, yang ditemukan dalam kondisi selamat setelah dilaporkan hilang selama 18 jam.

“Kami tidak melarang pendakian, tetapi prosedur keselamatan harus menjadi prioritas. Gunung bukan tempat coba-coba. Pendaki, apalagi usia pelajar, wajib memahami medan, membawa logistik, dan berkoordinasi dengan pengelola wisata sebelum berangkat,” tegas Petugas Pusdalops BPBD Lumajang, Dwi Nurcahyo, Selasa (15/7/2025).

Korban, M. Aldy Laksmana (16), siswa kelas XI SMKN Tekung, dilaporkan hilang saat melakukan pendakian tektok (naik-turun dalam satu hari) di Gunung Lemongan pada Minggu (13/7/2025), bersama dua rekannya: Hakiki Fano Ramadhan (SMKN 2 Lumajang) dan M. Johan (SMP Ibnusina), tanpa pendamping orang dewasa.

Setelah berhasil mencapai puncak, Aldy dilaporkan mengalami kebingungan dan secara tiba-tiba berlari kembali ke arah atas saat menuruni gunung. Rekan-rekannya hanya menemukan tas dan jaket miliknya, lalu segera melapor ke pos pendakian sekitar pukul 14.00 WIB.

Tim gabungan dari TRC BPBD, Tagana, Babinsa, serta relawan lainnya menyusun strategi pencarian. Karena kondisi medan yang gelap dan minim pencahayaan, upaya evakuasi penuh dilakukan pada Senin pagi (14/7/2025), dibantu laporan pendaki yang mendengar teriakan dari arah jurang.

Aldy ditemukan dalam kondisi lemas sekitar 1 kilometer dari jalur utama, di sisi jurang. Evakuasi dilakukan secara manual dan korban dibawa ke Pos Laskar Hijau untuk pemeriksaan medis oleh tim PSC 119. Setelah kondisi dinyatakan stabil, ia dipulangkan kepada keluarganya.

BPBD Lumajang menegaskan bahwa pendakian menyimpan risiko serius. Oleh karena itu, remaja dan pelajar perlu dibekali pengetahuan dasar seperti navigasi, etika menjelajahi alam, hingga cara menghadapi situasi darurat seperti dehidrasi atau tersesat.

“Kami akan berkoordinasi dengan sekolah, pemerintah desa, dan pengelola wisata agar setiap pendakian pelajar wajib terdaftar dan mengikuti briefing keselamatan. Ini bukan untuk membatasi, tetapi demi mencegah kejadian yang membahayakan nyawa,” ujar Dwi.

BPBD juga mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam proses penyelamatan, termasuk TRC BPBD, Tagana Dinsos P3A, Babinsa Papringan, Polsek Klakah, Perhutani, Puskesmas Klakah, serta BumDes Papringan. Kolaborasi lintas sektor terbukti vital dalam menyelamatkan korban tepat waktu.

Melalui kejadian ini, BPBD berharap masyarakat dapat mengambil pelajaran bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan edukasi adalah instrumen pencegahan paling efektif dalam aktivitas alam terbuka.

(MC Kab. Lumajang/RAA/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:08 WIB
Penyuluh KUA Rowokangkung Harumkan Nama Lumajang di Ajang Penais Award 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:03 WIB
WBS Jadi Mekanisme Penting, Pemkab Lumajang Perkuat Pengawasan Gratifikasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:01 WIB
Sinergi Tiga Elemen, Wujudkan Generasi Muda Cerdas dan Berkeadaban
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:19 WIB
Pemkab Lumajang Permudah Perizinan, Iklim Investasi Kian Kondusif
-->