: FGD Peningkatan Investasi Daerah, Pemkot Paparkan Potensi Investasi di Kota Probolinggo
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:11 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 189
Kanigaran, InfoPublik — Kota Probolinggo terus memperkuat fondasi investasi untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan. Hal ini ditegaskan dalam Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Investasi Daerah yang digelar Kamis (15/5/2025), di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo, dihadiri DPMPTSP Provinsi Jawa Timur dan perwakilan Bank Indonesia Jatim.
Wali Kota Probolinggo, H. Aminuddin, membuka langsung pertemuan penting ini dengan menyampaikan bahwa investasi adalah kunci akselerasi pembangunan, terlebih di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Saya sangat senang karena kita bicara soal investasi, dan yang punya uang hadir juga. Ini klop. Saat APBD terbatas, kehadiran investor menjadi sangat penting untuk bergerak lebih cepat,” ujarnya dengan semangat.
Dalam paparannya, Wali Kota menyebutkan sejumlah proyek strategis unggulan yang tengah dijajaki dan dikembangkan: Probolinggo Port & Integrated Logistic–LNG Energy Hub, sebagai kerja sama investasi logistik energi dengan Pemprov Jatim, Pelabuhan Ternak Tanjung Tembaga, yang disiapkan jadi pusat pengiriman ternak antarprovinsi, menyasar pasar Tapal Kuda dengan potensi 2.500 transaksi per bulan, dan Pasar Agrobis & Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), untuk mendukung sektor pertanian edukatif dan pariwisata keluarga.
Wali Kota juga mengungkapkan, komunikasi intensif telah dibangun dengan daerah potensial seperti Bima dan Lombok Barat untuk penguatan rantai pasok ternak, termasuk dengan KSOP, Pelindo, dan Bappeda Provinsi.
Pemkot juga tengah menjajaki pengembangan wilayah wisata Pantai Permata dan kawasan Pilang seluas 15 hektar, serta pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai sumber energi baru terbarukan dalam waktu 3–5 tahun.
Program sosial dan pendidikan juga tidak luput dari perhatian. Probolinggo menjadi pilot project Sekolah Rakyat Kementerian Sosial dengan potensi anggaran mencapai Rp200–Rp300 miliar, ditambah kerja sama dengan PT Agrinas Palma Nusantara yang bisa menyerap hingga 4.500 tenaga kerja.
Pemkot Probolinggo mendorong penguatan UMKM dengan membuka akses ke ritel modern dan gerai khusus UMKM di kantor pemerintahan. Klinik UMKM juga tersedia untuk pembinaan, termasuk dukungan kredit lunak.
Wali kota juga memaparkan program Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan, dengan pembangunan gedung senilai Rp 5 miliar per kelurahan dan akses kredit hingga Rp1,5 miliar. Selain itu, SPAM Probojalu juga sedang digarap sebagai proyek penyediaan air minum massal.
Tak kalah penting, sektor perizinan dan OSS dipercepat drastis—dari proses dua hari menjadi hanya 15 menit, sebagai strategi untuk meningkatkan daya tarik investasi. “Dengan semua ini, kami ingin menyampaikan pesan: Probolinggo terbuka, siap, dan serius menjadi rumah bagi para investor,” pungkas Wali Kota.
FGD ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan sektor keuangan untuk memastikan bahwa potensi ekonomi Probolinggo tidak hanya tergali, tetapi juga terakselerasi secara tepat dan berkelanjutan. (dy/uby)