:
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 9 April 2025 | 10:10 WIB - Redaktur: Juli - 368
Banda Aceh, InfoPublik – Pembukaan jalur fungsional Seksi 1 (Padang Tiji - Seulimeum) Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) terbukti menjadi strategi jitu dalam menarik minat pemudik selama libur Idulfitri 1446 Hijriah (2025 Masehi). Meskipun hanya beroperasi terbatas selama sembilan jam sehari dan tanpa tarif, Gerbang Tol (GT) Padang Tiji mencatatkan volume kendaraan tertinggi, bahkan menjadi pintu keluar utama saat puncak arus balik.
Branch Manager Tol Sibanceh, Totok Masyadi, Senin (7/4/2025), mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, Tol Sibanceh mengalami lonjakan lalu lintas sebesar 166 persen dibandingkan hari normal, dengan total 120.601 kendaraan melintas dari H-7 hingga H+6 Lebaran (24 Maret - 6 April 2025).
Namun, sorotan khusus tertuju pada GT Padang Tiji yang mencatatkan 37.295 kendaraan atau 31 persen dari total trafik, menjadikannya gerbang teramai meskipun statusnya fungsional. Pada puncak arus balik, Minggu (6/4/2025), sebanyak 4.436 kendaraan keluar melalui GT Padang Tiji.
Totok menjelaskan bahwa dominasi kendaraan golongan I (99 persen) menunjukkan bahwa tol ini menjadi pilihan utama bagi kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan mudik dan balik. Keberhasilan GT Padang Tiji menarik volume kendaraan signifikan, meskipun hanya beroperasi dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB selama periode 24 Maret hingga 10 April 2025, mengindikasikan efektivitas jalur tanpa tarif dalam memfasilitasi mobilitas masyarakat.
PT Hutama Karya mengoperasikan total 48,5 km jalur bertarif (Seksi 2-6) dan 23,95 km jalur fungsional (Seksi 1) selama masa libur Lebaran. Data ini memperlihatkan bahwa keberadaan jalur fungsional tidak hanya membantu mengurai potensi kepadatan di jalur utama bertarif, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan tol.
Meskipun demikian, Totok tetap mengingatkan pengguna jalan tol untuk mematuhi batas kecepatan (100 km/jam di jalur bertarif dan 60 km/jam di jalur fungsional), tidak menggunakan bahu jalan kecuali darurat, dan memastikan kelancaran transaksi pembayaran dengan kartu uang elektronik yang cukup saldo. "Bila terpaksa untuk melakukan top-up di Gerbang Tol, maka pengguna jalan haruslah mengambil lajur kiri agar tidak mengganggu pengguna yang lain," imbaunya.
Tingginya angka penggunaan GT Padang Tiji sebagai jalur fungsional menggarisbawahi pentingnya pertimbangan tarif dan aksesibilitas dalam perencanaan infrastruktur jalan tol. Data ini dapat menjadi masukan berharga bagi pengelola tol dan pemerintah daerah dalam mengevaluasi dampak jalur fungsional terhadap distribusi lalu lintas dan kepuasan pengguna jalan tol di masa mendatang.