:
Oleh Tri Antoro, Senin, 2 Januari 2023 | 11:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 308
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa prospek ekonomi Indonesia pada 2023 akan sangat menjanjikan. Maka, seluruh elemen masyarakat harus optimis dengan setiap langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menggerakkan roda perekonomian dalam negeri ke depan.
"Kita semuanya harus optimis bahwa, kita bisa menyelesaikan tantangan yang ada pada 2023," kata Presiden melalui keterangan pers pada Senin (2/1/2023).
Ada tiga indikator yang menjadi alat ukur, bahwa perekonomian dalam negeri memiliki prospek yang baik pada 2023. Pertama, pemerintah telah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada beberapa hari yang lalu. Dengan mencabut kebijakan itu, tentunya akan membuat pertumbuhan perekonomian dalam negeri dapat semakin bergelora.
"Semoga bisa mendorong ekonomi kita untuk tumbuh lebih baik di banding tahun 2022," kata Presiden Jokowi.
Kedua, dilihat dari indeks bursa atau pasar modal di Indonesia menunjukkan kenaikan hingga 4,1 persen. Dari kondisi itu, dapat disimpulkan bahwa bursa atau pasar modal dalam negeri lebih baik dibandingkan pada negara-negara lain.
"Bursa di negara lain mengalami penurunan yang sangat tajam," kata Presiden.
Ketiga, market cap atau kapitalisasi pasar di Indonesia pada 2022 juga tumbuh mencapai 15 persen atau setara dengan Rp9.499 triliun. Artinya, peluang kapitalisasi pasar di Indonesia tumbuh signifikan pada 2023 pada beberapa waktu ke depan akan terbuka lebar.
Investor pada bursa di Indonesia juga didominasi oleh masyarakat dengan rentang usia di bawah 40 tahun yang mencapai angka 70 persen. Dan usia di bawah 30 tahun yang mencapai sebesar 55 persen.
"Prospek ke depan, masih sangat baik," kata Presiden.
Dalam mengoptimalkan setiap peluang perekonomian yang ada, segenap jajaran pemerintah beserta pemangku kepentingan akan berhati-hati. Sebagai bentuk kewaspadaan dalam menyikapi setiap fenomena perekonomian yang terjadi.
Jadi, setiap langkah yang dilakukan yang berkaitan dengan sektor perekonomian dapat dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan. Alhasil, kebijakan dapat memaksimalkan setiap peluang yang ada pada sektor perekonomian.
"Optimisme tapi hati-hati tantangan di tahun 2023 utamanya ekonomi global," kata Presiden.
Foto: BPMI Setpres