:
Oleh Tri Antoro, Senin, 2 Januari 2023 | 21:12 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimistis sektor perdagangan Indonesia akan tumbuh signifikan pada 2023. Indikasinya, sektor perdagangan dalam negeri di sepanjang 2022 mampu meraih banyak capaian yang positif.
“Kita patut bersyukur karena masih bisa mencatatkan banyak capaian positif pada sektor perdagangan Indonesia. Selain catatan positif, juga banyak pekerjaan rumah sebagai Menteri Perdagangan yang harus diselesaikan. Untuk itu, kita harus tetap optimis menyambut 2023. Kuncinya adalah kolaborasi dan kerja sama,” kata Mendag Zulkifli Hasan yang dikutip melalui siaran persnya pada Senin (2/1/2023).
Dalam memastikan sektor perdagangan pada 2023 tumbuh positif, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan proaktif, responsif, dan antisipatif terhadap dinamika perekonomian global. Sehingga, dampak ketidakpastian global dapat diminimalisir selama satu tahun ke depan.
Terdapat sejumlah kebijakan yang diterbitkan dalam menyikapi ketidakpastian global yakni mendukung peningkatan nilai tambah produk yang diperdagangkan melalui hilirisasi industri. Transisi perdagangan hijau, ekspansi dan penetrasi ke pasar ekspor nontradisional seperti Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Dan peningkatan akses pasar internasional melalui perjanjian perdagangan, pameran, maupun misi dagang.
Kemudian, pihaknya juga berkomitmen mengutamakan perlindungan konsumen dalam negeri khususnya karena Indonesia adalah pasar yang besar. Sepanjang 2022, Kementerian Perdagangan telah melakukan pengawasan terhadap 18 pelaku usaha besi baja.
Untuk memberikan rasa aman, Kementerian Perdagangan juga menyegel produk baja yang tidak memenuhi persyaratan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) senilai Rp41,68 miliar di Kabupaten Serang, Banten.
“Dengan lebih dari 270 juta jiwa yang menjadi konsumen Indonesia, pengawasan terhadap produk yang diperdagangkan menjadi penting agar konsumen aman dan tidak dirugikan,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, sepanjang 2022, Kementerian Perdagangan telah mengawasi dan berhasil menurunkan 37.488 tautan perdagangan di lokapasar (marketplace) karena tidak sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Hal ini merupakan wujud komitmen Kementerian Perdagangan dalam melindungi konsumen dan memastikan tata kelola PMSE berjalan dengan baik.
“Pengawasan konten perdagangan dan tautan yang tidak sesuai ketentuan dan berpotensi merugikan konsumen terus dilakukan secara intensif dan dilakukan penindakan secara tegas seiring maraknya aktivitas perdagangan melalui sistem elektronik,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga merespons maraknya peredaran pakaian impor bekas pada 12 Agustus 2022 dengan memimpin langsung pemusnahan 750 bal pakaian bekas senilai Rp8,5 miliar di Kawasan Pergudangan Gracia, Karawang, Jawa Barat.
Selanjutnya, untuk sektor perdagangan luar negeri, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia 2022, ekspor memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022.
Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.
Sejak kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5 persen. Meskipun sebelumnya pada kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021 mengalami kontraksi atau minus, ekonomi Indonesia mampu bangkit dan pulih secara bertahap hingga tumbuh 5,72 persen YoY pada kuartal III-2022.
Selama pemulihan, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46 persen menjadi 26,23 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
Pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali menjadi yang tertinggi di 2022, yaitu pada kuartal I dan II dengan pertumbuhan 16,22 persen YoY dan 19,74 persen YoY.Nilai ekspor nonmigas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022 bahkan mencapai USD253,61 miliar pada Januari—November 2022, sudah melampaui capaian 2021 sebesar USD219,25 miliar.
Kenaikan harga komoditas seperti nikel dan batu bara memang masih menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Pada Januari—November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi sebesar 398,39 persen YoY, diikuti batu bara sebesar 70,17 persen YoY.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, meskipun terjadi pelemahan global, selama periode tersebut ekspor produk manufaktur Indonesia masih tetap tumbuh. Besi baja tumbuh 37,11 persen YoY, alas kaki tumbuh 29,27 persen YoY, serta kendaraan dan bagiannya tumbuh 27,29 persen YoY.
"Secara keseluruhan capaian kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada Januari—November 2022 surplus sudah mencapai USD50,59 miliar. Angka tersebut menjadi rekor sejarah baru Indonesia karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2006 dengan nilai surplus USD 39,73 miliar,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan target ekspor nonmigas pada 2023. ”Pada 2023, ditargetkan ekspor nonmigas mencapai USD289,76 miliar,” ungkapnya.Perjanjian Perdagangan
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, perjanjian perdagangan diperlukan sebagai jalan tol untuk menjaga ekspor agar tetap tumbuh di masa yang tidak menentu.
Sepanjang Januari—November 2022, top 20 negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia hampir seluruhnya mencatatkan pertumbuhan positif. Hanya Spanyol yang tumbuh negatif. Lima negara dengan pertumbuhan tertinggi adalah India (81,46 persen), Filipina (52,43 persen), Hongkong (43,86 persen), Jepang (38,95 persen), dan Korea Selatan (37,24 persen).
Dari kelima negara tersebut, secara bilateral Indonesia sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan dengan Jepang dan Korea Selatan.
Khusus untuk Korea Selatan, ratifikasi perjanjian Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) telah disahkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2022 pada 27 September 2022 sehingga ke depan pelaku usaha sudah dapat memanfaatkan secara maksimal.
Di pertengahan tahun 2022, Indonesia juga menjalin kerja sama perdagangan baru dengan Uni Emirat Arab melalui Indonesia- United Arab Emirates CEPA yang ditandatangani pada 1 Juli 2022. I-UAE CEPA dapat menjadi jalan tol bagi pasar ekspor Indonesia ke kawasan Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan, serta Afrika. Meski masih dalam proses ratifikasi, pada Januari--November 2022 ekspor nonmigas ke UAE tercatat tumbuh 24,97 persen. Dalam 10 tahun ke depan ekspor produk Indonesia dari kemitraan ini diproyeksikan meningkat 53,90 persen.
“Satu catatan penting juga dari capaian kerja sama perdagangan Indonesia 2022 adalah ratifikasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2022 pada 27 September 2022. RCEP adalah perjanjian perdagangan terbesar dan dengan RCEP Indonesia memasuki sejarah baru kerja sama perdagangan dengan 14 negara yang mencakup 30 persen PDB dunia,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, sebagai negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia yang tumbuh paling tinggi selama Januari-November 2022, India mendapat perhatian khusus. Bahkan, Presiden dalam Sidang Kabinet 6 Desember 2022 meminta Kementerian Perdagangan menggarap pasar India secara serius.
“Pada Agustus 2022, saya memimpin misi dagang pertama sebagai Menteri Perdagangan ke India. Misi ini berhasil mencatat 22 kesepakatan dagang dengan nilai USD3,2 miliar," pungkas Mendag.
Foto: Humas Kemendag