:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 5 Januari 2023 | 08:35 WIB - Redaktur: Untung S - 320
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatatkan raihan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang melebihi dari target pada tahun ini yaitu 104,78 persen atau Rp8,9 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp8,6 triliun.
Tiga besar raihan PNBP tertinggi ada di Ditjen Perhubungan Laut yang mencapai Rp4,62 triliun atau 127,73 persen dari target. Diikuti Ditjen Perhubungan Udara mencapai Rp1,41 triliun atau 105,71 persen dari target, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan mencapai Rp1,3 triliun atau 100,78 persen dari target.
"Di tengah keterbatasan fiskal, PNBP merupakan salah satu instrumen yang kita kreasikan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pembangunan dan pengembangan di sektor transportasi. Ini suatu hal yang tidak mudah dicapai dan saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran Kemenhub yang telah bekerja dan mengupayakan ini dengan baik," ucap Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Kamis (5/1/2023).
Realisasi Belanja Kemenhub Terus Meningkat
Selain Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang melebihi target, dari tahun ke tahun capaian realisasi belanja Kemenhub juga semakin meningkat.
Menhub menjabarkan bahwa pada tahun ini realisasi kinerja anggaran Kemenhub 2022 mencapai 97,69 persen atau sebesar Rp32,63 triliun dari total alokasi anggaran sebesar Rp33,41 triliun.
Pada 2019 mencapai 92 persen, 2020 sebesar 95,59 persen, pada 2021 sebesar 97,19 persen dan pada 2022 berdasarkan data e-monitoring sementara sudah mencapai 97,69 persen atau melebihi dari target (prognosa) yang ditetapkan sebesar 97,25 persen.
"Itu bukti dari komitmen kami untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur dengan tata kelola yang baik, meskipun ada beberapa tantangan termasuk situasi pandemi. Semua ini untuk meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia," ujar Menhub.
Ia menjabarkan bahwa pengelolaan APBN dilakukan dengan menentukan skala prioritas, dan memastikan apa yang dikerjakan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Adapun sejumlah infrastruktur transportasi yang telah selesai dibangun pada 2022 diantaranya, pelabuhan penyeberangan dan kapal penyeberangan di Danau Toba Sumut, Wakatobi Sulteng, dan kawasan segitiga emas (Sanur, Nusa Penida, Nusa Ceningan) Bali.
Kemudian, membangun jalur kereta api di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, dan pembangunan transportasi kereta api perkotaan baik jalur kereta, stasiun, dan keretanya. Beberapa yang telah selesai dibangun dan dioperasikan pada tahun ini yakni: Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Manggarai Tahap 1, dan Kereta Api Maros – Garongkong yang menjadi bagian dari proyek pembangunan Kereta Api Makassar – Parepare.
Selanjutnya, membangun pelabuhan dan bandara baru seperti: Pelabuhan Sanur, Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep Jatim, dan Bandara Komodo di Labuan Bajo NTT.
Pada 2022, sejumlah pembangunan yang masih terus dilakukan dan mulai dikerjakan diantaranya, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT Jakarta, Proving Ground Pengujian Kendaraan Bermotor berstandar internasional di Bekasi, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Anggrek, pembangunan sejumlah bandara dan revitalisasi Terminal Tipe A di beberapa daerah.
Foto: Kemenhub