:
Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 10 Januari 2023 | 13:21 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik – Bandara internasional Banyuwangi di Jawa Timur memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi sekaligus bandara yang mengusung konsep Green Airport.
Arsitektur Bandara Banyuwangi tersebut terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi.
Selain itu bandara tersebut memiliki sistem udara alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.
"Dengan mengusung konsep green airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Kristi Endah Murni, dalam keterangan resminya pada Senin (9/1/2023).
Menurut Kristi, fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.
"Ciri khas dari bandara itu harus dipelihara dan dipertahankan," ujarnya.
Adapun Bandara Banyuwangi berlokasi di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi berdiri diatas tanah seluas 125,5 Ha.
Panjang runway saat ini mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter sehingga bandara ini dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A 320.
Untuk sisi darat, terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80 ribu penumpang per tahun.
Sedangkan gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi sehingga mampu menampung kapasitas hingga 500 ribu penumpang per tahun.
"Mudah-mudahan di 2023 ini terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik," ucap Kristi.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Banyuwangi yang dikelola oleh PT Angkasa Pura/AP II (persero) masuk dalam daftar 20 bangunan dengan arsitektur terbaik di dunia yang dirilis oleh The Aga Khan Award for Architecture (AKAA) 2022.
Aga Khan Award mengakui suatu bangunan dikatakan terbaik antara lain berdasarkan keunggulan arsitektur kontemporer, social housing, berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, pelestarian sejarah, konservasi kawasan, desain lansekap dan perbaikan lingkungan.
Disamping itu juga melihat pemanfaatan sumber daya lokal, penggunaan teknologi secara inovatif, serta aspek lain seperti misalnya insinyur dan pengrajin.
Pembangunan Bandara Banyuwangi sendiri diarsiteki oleh arsitek nasional Andra Matin, di mana terminal penumpang pesawat mengusung konsep green airport yang tidak mengandalkan pendingin udara namun tetap terasa nyaman bagi penumpang pesawat.
Foto: Istimewa