Platform Digital Telkom Pangkas Biaya Ekspor-Impor di Pelabuhan

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 11 Januari 2023 | 21:48 WIB - Redaktur: Untung S - 625


Jakarta, InfoPublik – Platform digital Logee besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Telkom Indonesia (Telkom), melalui Leap, diklaim telah memangkas biaya operasional ekspor-impor di Pelabuhan, dengan mengintegrasikan layanan mulai dari Terminal Peti Kemas NPCT1, Hingga PT Jakarta International Container Terminal (JICT).

“Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (11/1/2023).

Menurut Direktur Digital Bisnis Telkom, saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 26 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata biaya logistik di negara sekitar sebesar 13 persen.

Untuk itu pemerintah berupaya menurunkan biaya tersebut melalui digitalisasi, yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional.

Hal itu ditindaklanjuti Telkom dengan memberikan solusi terkait ekspor-impor untuk menjadi lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.

“Dengan digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17 persen pada 2024 mendatang. Telkom sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital ini,” jelas dia.

Fajrin mengatakan, Logee mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan untuk mengurangi cost operational logistics Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).

Meski begitu, dia mengakui pemesanan truk untuk pengiriman kontainer masih cenderung sulit dan lambat, karena pemilik harus menghubungi pemilik truk satu per satu untuk memastikan ketersediaan.

“Terlebih lagi, ketika kontainer sudah diangkut di dalam truk, pemilik barang tidak dapat memantau lokasi truk secara real time,” tukas Fajrin.

Direktur PT Adhika Maju Mandiri, Yosua Suryadhika, menambahkan, industri logistik dan kepelabuhan di Indonesia merupakan sektor bisnis yang memiliki banyak potensi namun dalam aktivitasnya masih begitu kompleks.

Misalnya proses pengiriman container yang rumit, pngurusan gate pass masih harus membuka beberapa sistem billing Terminal Peti Kemas yang berbeda, dan jika masalah dokumen harus datang langsung ke TPK.

“Setelah menggunakan Logee sejak Agustus 2021 permasalahan ini bisa teratasi. Logee mampu mengefisiensikan hingga 50 persen proses operasional ekspor dan impor harian, seperti pengurusan storage (gudang) dan order truck,"pungkas Yosua.

Foto: Humas BUMN

 

-->