Presiden: Setiap Perubahan Ekonomi Global Harus Direspons dengan Cepat

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 16 Januari 2023 | 19:14 WIB - Redaktur: Untung S - 688


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada seluruh instansi pemerintah terkait untuk merespons setiap perubahan ekonomi global pada 2023 dengan cepat. Sehingga, kebijakan ekonomi yang diterbitkan dapat disesuaikan dengan dinamika yang terjadi di penjuru dunia. 

Dengan begitu, kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah dapat mengantisipasi perubahan dinamika perubahan ekonomi global yang terjadi selama 2023. 

“Yang paling penting, setiap perubahan yang ada di dunia harus kita respons secara cepat, kebijakan-kebijakan yang kita lakukan juga dari membaca dengan cepat dinamika-dinamika yang ada di dunia,” ujar Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022 serta Rencana Program dan Anggaran 2023 di Istana Negara, Jakarta pada Senin (16/1/2023).

Perlunya merespons dinamika perubahan global dengan cepat, lanjut Presiden, karena selama 2022 kinnerja ekonomi masuk dalam kategori baik. Jadi, perlu dipertahankan dengan kebijakan-kebijakan ekonomi yang sesuai dengan kondisi perekonomian global pada beberapa bulan ke depan.  

Dengan begitu, Presiden optimistis di 2023 itu kinerja ekspor dan realisasi investasi di tanah air akan menunjukkan indikator positif sejalan dengan hilirisasi industri yang terus dilakukan

“Kita berharap ekspor kita masih baik, investasi kita juga masih baik, kemudian kita juga akan terus memperkuat hilirisasi karena itu akan memberikan dampak yang luas bagi kesempatan kerja, bagi rakyat kita, dan juga akan menambah devisa bagi negara,” tuturnya.

Sebab, capaian di 2022 lalu dapat menjadi modal positif bagi Indonesia dalam menghadapi 2023. Mengingat, pada tahun tersebut merupakan waktu yang penuh ujian bagi semua negara akibat adanya tekanan geopolitik yang semakin tinggi.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun dari angka yang sebelumnya 2,9 persen, turun, turun, turun lagi, sekarang jadi diproyeksikan hanya 1,7 persen. Ini proyeksi dari Bank Dunia. Sehingga ini menjadi tantangan bagi kita, tetapi karena kita kemarin bisa melewati 2022 dengan baik, insyaallah ini di 2023 juga bisa,” kata Jokowi.

Presiden menyampaikan evaluasi mengenai kinerja ekonomi di 2022 yang dinilainya memiliki banyak capaian positif. Di tengah tekanan eksternal dan kegentingan global yang memberikan ancaman risiko-risiko terhadap semua negara.

“Tahun turbulensi di 2022 bisa kita lalui dengan baik, dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 5,72 persen, mungkin nanti akan jatuh di rata-rata tahunannya saya kira 5,2 atau 5,3 persen,” ujarnya.

Di sisi pendapatan, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 30,36 persen. Kemudian, tingkat inflasi juga dapat dikendalikan di angka 5,5 persen. Presiden meminta agar upaya untuk menekan inflasi dapat terus dilanjutkan tahun berikutnya. 

“Selain instrumen moneter di BI, saya juga minta Mendagri untuk terus melanjutkan agar daerah-daerah ikut bersama-sama berpartisipasi dalam menekan inflasi, agar bisa kita tekan sekecil mungkin,” ujarnya.

Foto: BPMI Setpres 

 

-->