:
Jakarta, InfoPublik - Sampai saat ini, melalui Joint Crediting Mechanism (JCM), terdapat 52 proyek yang sedang berjalan di mana 12 proyek di antaranya telah berhasil menurunkam emisi gas rumah kaca (GRK) yang terverifikasi (menerbitkan kredit kabon) sebesar 56.254 ton CO2 eguivalent.
Joint Crediting Mechanism (JCM) merupakan inisiatif pembangunan rendah karbon antara Indonesia dan Jepang. Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh Menko Perekonomian RI dan Menlu Jepang secara terpisah pada Agustus 2013.
"Sejak saat itu Kemenko Perekonomian sebagai pihak Indonesia yang menjalankan koordinasi dalam operasionalisasi JCM dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait," kata Asisten Deputi Kerja sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian, Ferry Ardianto, dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (19/1/20023).
Ferry menjelaskan, Skema JCM memfasilitasi transfer teknologi, dukungan pendanaan dan peningkatan kapasitas untuk entitas usaha kedua negara sehingga secara feasible dapat diwujudkan dalam suatu proyek di Indonesia yang mampu mengurangi emisi GRK.
Skema JCM dioperasikan secara bersama-sama oleh kedua negara mulai dari penyusunan metodologi (dasar penghitungan penurunan emisi GRK), registrasi proyek sampai penerbitan kredit karbon.
Dalam implementasinya, lanjut Ferry, JCM melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti tenaga ahli, akademisi, pemerintah daerah maupun masyarakat lokal.
Selain berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon, proyek JCM yang menerapkan teknologi efisiensi energi dan energi terbarukan terkini juga membeikan dampak positif bagi kinerja maupun sustainability partisipan proyek.
Implementasi yang berjalan dengan baik tersebut menjadi showcasing bagaimana penurunan emisi dapat dilakukan tanpa mengorbankan aspek bisnis. Beberapa pelaku usaha setelah melihat keberhasilan proyek JCM, melakukan replikasi teknologi secara mandiri di luar skema JCM.
Dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon, termasuk upaya memenuhi target penurunan emisi GRK, bukan hanya mwnjadi tanggung jawab pemerintah namun seluruh elemen masyarakat perlu mengambil bagian.
"Dalam hal itu, sektor swasta merupakan salah satu pelaku penting mengingat potensinya yang besar untuk menerapkan teknologi yang signifikan dalam mempercepat upaya penurunan emisi GRK," ujar Ferry.
Menurutnya, dari implementasi JCM terlihat bagaimana sektor swasta dapat menjalankan perannya dalam pembangunan rendah karbon.
Foto: InfoPublik