:
Oleh Putri, Kamis, 19 Januari 2023 | 23:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 301
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan telah mengukur imunitas masyarakat melalui metode Sero Survey pada Januari hingga Juni 2022. Hasilnya 87 persen rakyat Indonesia sudah punya daya tahan atau imunitas di level 400-an.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan enam bulan berikutnya dilakukan lagi Sero Survey dan hasilnya naik jadi 98,5 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki daya tahan imunitasnya di level 2000-an.
Saat ini tingkat imunitas masyarakat masih tinggi, buktinya kata Budi melalui keterangan resminya, Kamis (19/1/2023), dua kali gelombang tinggi kasus COVID-19 seperti di Eropa dan Cina, Indonesia tidak lagi mengalami kenaikan.
“Kita bisa mengendalikan COVID-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan genome sequencing, yang kedua kita tahu daya imunitas masyarakat di level berapa melalui Sero Survey,” kata Menkes Budi.
Indonesia bisa mengendalikan COVID-19 dengan metode yang genome sequencing. Pada pemeriksaannya, dapat diketahui kenaikan dari kasus COVID-19 bukan disebabkan oleh mobilitas atau hari besar melainkan akibat adanya virus varian baru.
Sejak awal 2021 kasus COVID-19 naik karena varian Alpha, selanjutnya varian Delta, diikuti varian Omicron yang kasus hariannya hampir mencapai 60 ribu.
Di negara-negara lain terjadi juga dua gelombang besar yaitu ketika adanya varian Omicron BA.4 dan BA.5 di sekitar bulan Juli-Agustus 2022 juga varian BQ.1 dan XBB. Berkat upaya genome sequencing, Indonesia tidak mengalami kenaikan tinggi pada dua gelombang tersebut.
“Jadi kita yakin bisa mengendalikan COVID-19 dengan baik karena kita tahu caranya adalah dengan cepat mengidentifikasi musuhnya apa, varian barunya apa melalui genome sequencing,” kata Menkes Budi.
Pemeriksaan genome sequencing, kata Menkes Budi sudah ditata di lebih dari 12 laboratorium di seluruh Indonesia. Selain mengetahui variannya, kata Menkes Budi juga daya tahan imunitas masyarakat Indonesia.
“Indonesia merupakan satu dari beberapa negara di dunia yang mengukur kekuatan daya tahan imunitas tubuhnya,” kata Menkes Budi.
Foto: Kemenkes