:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 21 Januari 2023 | 11:39 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 536
Jakarta, InfoPublik — Merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang dilakukan pada 2021 terbukti meningkatkan kontribusi terhadap negara, melalui dividen, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), hingga pajak penghasilan.
"Merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Dampaknya, kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan," ujar Menteri BUMN Erick Thohir, dalam keterangannya pada Jumat (20/1/2023).
Menteri BUMN mengaku puas dengan kinerja Pelindo, meski belum genap dua tahun pasca-merger, karena berhadil meningkatan kontribusi terhadap negara.
Dalam dua tahun terakhir, konsesi Pelindo meningkat dari Rp360 miliar pada 2021 menjadi Rp473 miliar pada 2022, PNBP naik dari Rp157 miliar pada 2021 menjadi Rp173 miliar pada 2022, Pajak Penghasilan (Pph) naik dari Rp1,185 triliun pada 2021 menjadi Rp1,815 triliun pada 2022.
Sedangkan, dividen Pelindo tercatat menyentuh angka Rp1,317 triliun pada 2022 atau naik signifikan dibandingkan 2021 yang sebesar Rp560 miliar.
"Kalau kita lihat, total kontribusi Pelindo kepada negara selama 2021 hingga 2022 mencapai Rp6,03 triliun. Angka ini per Oktober 2022, bisa lebih tinggi lagi kalau sudah final. Target kita di 2025 itu mencapai Rp21 triliun," jelas Erick.
Menurut Menteri BUMN, penggabungan Pelindo tak hanya meningkatkan kekuatan operasional, finansial, dan SDM, melainkan juga mampu meningkatkan sinergisitas antarpelabuhan, jaringan pelayaran terintegrasi, dan peningkatan konektivitas hinterland yang mendorong efisiensi rantai serta mengurangi biaya logistik.
Selain itu, optimalisasi jaringan hub and spoke melalui kerja sama dengan shipping lines dan business partners ditargetkan memperkecil jarak (gap) dan in-balance cargo, khususnya di Indonesia bagian Timur dan penurunan biaya logistik.
"Pelindo memiliki 31 inisiatif strategis yang akan diimplementasikan sejak 2021 hingga 2025. Targetnya harus mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp5,8 triliun," tutur dia.
Lebih lanjut Menteri Erick meminta Pelindo terus meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan dan integrasi kawasan industri dengan pelabuhan melalui kerja sama penyediaan moda transportasi terintegrasi, termasuk dengan BUMN.
Dia juga mendorong Pelindo fokus melakukan ekspansi bisnis dan membangun kemitraan strategis dalam pengembangan pelabuhan, peningkatan konektivitas laut, dan pengembangan konektivitas ekosistem logistik darat.
"Ini semakin membuka peluang pasar ekspor Indonesia dan memperbesar market share petikemas dan mampu bersaing di skala global," pungkas dia. (foto: Humas BUMN).