Provinsi Jabar Dorong Transisi Ramah Lingkungan demi Masa Depan Berkelanjutan

: Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Jawa Barat, Sumasna dalam Forum Industri Hijau Nasional Tingkat Provinsi 2025 yang digelar hari ini di Bandung, Rabu (30/4/2025)./Foto Amiryandi/InfoPublik


Oleh Wandi, Rabu, 30 April 2025 | 14:55 WIB - Redaktur: Untung S - 384


Bandung, InfoPublik — Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Jawa Barat, Sumasna, menegaskan pentingnya transisi menuju industri hijau sebagai langkah strategis dan mendesak bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayahnya.

Hal itu ia sampaikan dalam Forum Industri Hijau Nasional Tingkat Provinsi 2025 yang digelar hari ini di Bandung, Rabu (30/4/2025).

“Forum ini sangat strategis bagi kemajuan sektor industri berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat,” ujar Sumasna dalam sambutannya.

Ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Perindustrian serta seluruh pihak yang telah bekerja keras menyelenggarakan forum tersebut. Menurutnya, kehadiran peserta dari berbagai wilayah menunjukkan kepedulian bersama terhadap masa depan industri yang ramah lingkungan.

Sumasna mengungkapkan, pada tahun 2024, sektor industri menyumbang hingga 42% dari total perekonomian Jawa Barat, menjadikannya sektor vital dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun ia menyoroti persoalan lingkungan yang masih menjadi tantangan, seperti pencemaran Sungai Citarum akibat limbah tekstil di wilayah Rancaekek dan Majalaya yang mencapai 17.000 kg per hari.

“Transisi menuju industri hijau bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sebuah keharusan,” tegasnya.

Dengan kontribusi 27,8 persen terhadap sektor industri nasional, Jawa Barat disebut memikul tanggung jawab besar dalam menerapkan prinsip industri hijau. Sumasna menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan harus berjalan beriringan melalui inovasi, adopsi teknologi bersih, efisiensi sumber daya, dan praktik bisnis berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lanjutnya, terus mendorong penguatan ekosistem industri hijau lewat kolaborasi multipihak, termasuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan seperti fasilitas pengolahan sampah berbasis waste to energy di Legok Nangka dan Lulut Nambo, serta upaya menarik investasi hijau ke wilayahnya.

“Kami berharap upaya-upaya ini dapat mengakselerasi penerapan industri hijau, sehingga kualitas lingkungan yang lebih baik dapat segera terwujud,” tambahnya.

Forum Industri Hijau Nasional ini, menurutnya, merupakan wadah yang tepat untuk bertukar gagasan, berbagi pengalaman, dan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Ia berharap forum ini mampu menghasilkan solusi nyata yang bisa diimplementasikan di berbagai daerah.

“Dengan semangat kebersamaan dan komitmen kuat, saya yakin kita dapat mewujudkan visi industri hijau yang berdaya saing dan berkelanjutan,” pungkas Sumasna.

Forum ini menjadi bagian dari rangkaian menuju Indonesia Green Industry Summit (IGIS) 2025 dan diharapkan mempercepat transformasi industri hijau nasional demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 3 Juli 2025 | 21:03 WIB
Wamensos: Sekolah Rakyat untuk Persiapkan Generasi Unggul
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Kamis, 26 Juni 2025 | 22:46 WIB
Bupati Sergai Buka Pelatihan Posyandu 2025, Perkuat Peran Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 1 Maret 2025 | 23:48 WIB
RI Pelajari Permintaan Pemindahan Tiga Napi dari Bulgaria
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 17 Februari 2025 | 14:44 WIB
Kemkomdigi Terima Hibah Tanah dari Pemkab Bekasi untuk Pusat Talenta Digital
-->