- Oleh Tri Antoro
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:40 WIB
: Wamen Komdigi Nezar Patria dalam acara Private Briefing di Asia House, London, Inggris (foto: Humas Kemkomdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 13 Juni 2025 | 23:09 WIB - Redaktur: Untung S - 333
Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria mengajak Asia House, sebuah think tank yang menjembatani Asia dan Eropa, untuk berkolaborasi memperkuat fondasi digital nasional dalam mengakselerasi agenda transformasi digital Indonesia.
"Kami sangat membutuhkan investasi dalam pusat data dan infrastruktur AI (kecerdasan buatan) untuk mendukung komunitas besar yang ingin kami hubungkan. Selain itu, investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta kerja sama dengan mitra internasional, universitas, dan lembaga penelitian sangat vital untuk memupuk ekosistem inovasi kami," kata Wamen Komdigi dalam keterangannya terkait acara Private Briefing di Asia House, London, Inggris, pada Kamis (12/6/2025).
Dalam kesempatan itu, Nezar memaparkan secara komprehensif visi ambisius Indonesia untuk menjadi pemimpin digital global pada 2045.
Ia menyoroti berbagai tantangan signifikan yang harus diatasi, termasuk kesenjangan digital yang masih dirasakan oleh sebagian populasi, kebutuhan mendesak akan pembangunan infrastruktur digital yang tangguh di seluruh nusantara, serta pentingnya upskilling dan reskilling bagi sumber daya manusia digital.
"Kita menghadapi tantangan besar dalam memastikan seluruh masyarakat Indonesia terhubung, mengingat masih terdapat populasi kita yang belum memiliki akses internet memadai," ungkapnya.
Menurut Nezar, pembangunan infrastruktur digital yang kokoh di seluruh kepulauan adalah prioritas utama pemerintah Indonesia, begitu pula dengan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan dan melatih ulang tenaga kerja lokal agar siap menghadapi era digital.
Ia juga membahas isu-isu krusial seperti tata kelola dalam ekosistem perusahaan rintisan (startup), termasuk kasus misconduct yang dapat menghambat pertumbuhan.
"Kasus-kasus penyimpangan perilaku pendiri startup dan kurangnya tata kelola yang tepat dalam ekosistem startup menjadi perhatian serius bagi kami. Ini adalah pelajaran berharga yang harus kita atasi untuk membangun kepercayaan dan keberlanjutan," tegas dia.
Selain itu, Wamen Komdigi menekankan pentingnya adopsi AI yang etis dan mengedepankan pelindungan data pribadi.
Menutup pemaparan, Ia menegaskan optimisme terhadap masa depan digital Indonesia.
"Kami telah melihat kemajuan signifikan dalam adopsi digital di Indonesia. Kami akan terus memperkuat pilar-pilar fundamental ekosistem digital kami yakni talenta, infrastruktur, dan tata kelola. Kami berharap dapat menjalin kemitraan yang kuat dalam investasi, R&D (penelitian dan pengembangan), serta pembangunan kapasitas digital untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045," pungkas Nezar Patria.