- Oleh Tri Antoro
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:40 WIB
: Wamen Komdigi Nezar Patria dalam Launching Program Bantuan Internet Zero Blankspot untuk Sulbar Cerdas dan Berdaya secara daring dari Jakarta (foto: cuplikan zoom/Humas Kemkomdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 17 Juni 2025 | 06:03 WIB - Redaktur: Untung S - 342
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkolaborasi menghadirkan di 364 titik akses internet lokasi yang belum terjangkau sinyal (blank spot).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi), Nezar Patria, menyatakan, kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan inklusivitas digital nasional.
"Saya bisa pastikan bahwa komitmen pemerintah pusat untuk inklusivitas ini cukup besar. Jadi kalau memang ada 132 blank spot, kalau kita bagi dua dari 364. Nanti bisa disampaikan kepada kita titiknya di mana saja yang menjadi blank spot dan kita coba usahakan untuk bisa dipenuhi,” tutur Wamenkomdigi dalam keterangannya terkait Launching Program Bantuan Internet Zero Blankspot untuk Sulbar Cerdas dan Berdaya, yang diikuti secara virtual dari Jakarta, pada Senin (16/6/2025).
Menurut Nezar, pembangunan infrastruktur digital khususnya di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) dilakukan melalui program pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan pemanfaatan Satelit Republik Infonesia-1 (Satria-1) di lokasi yang masuk dalam kriteria penyediaan akses layanan internet.
"Jadi nanti bisa dibantu penguatan konektivitas melalui jaring telekomunikasi yang dimiliki oleh Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Tentu saja kita ingin seluruh daerah Sulawesi Barat ini ter-cover dengan akses internet, karena dengan demikian kualitas hidup masyarakat itu bisa lebih baik lagi," jelasnya.
Lebih lanjut Nezar menjelaskan, pembangunan infrastruktur digital oleh BAKTI Kemkomdigi berfokus pada empat sektor prioritas di daerah 3T, yaitu pendidikan, kesehatan, layanan pemerintahan, serta pertahanan dan keamanan.
"Mengingat pentingnya pemerataan akses internet khususnya di empat sektor prioritas ini, Komdigi terus berkomitmen untuk menjamin pemerataan infrastruktur digital di seluruh Indonesia melalui program BTS hingga perluasan jaringan Palapa Ring," lanjut dia.
Nezar menegaskan, upaya pemerintah memperkecil kesenjangan digital bertujuan agar seluruh masyarakat merasakan manfaat nyata dari konektivitas digital yang sudah terbangun.
Sebab, masih banyak daerah 3T yang hingga saat ini mengalami kesulitan dalam mengakses informasi.
"Jadi kami sangat concern untuk daerah yang mengalami problem komunikasi. Jadi saya bisa tegaskan di sini, Komdigi sangat terbuka dengan laporan, dengan permintaan terhadap lokasi yang dipetakan sebagai blank spot," pungkas Wamen Komdigi.