- Oleh Untung Sutomo
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:34 WIB
: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Bali Beach Convention Center, Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (25/6/2025). (BPMI Setpres)
Oleh Tri Antoro, Kamis, 26 Juni 2025 | 13:25 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 313
Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Bali Beach Convention Center, Kota Denpasar, Bali, pada Rabu (25/6/2025).
Peresmian ini menjadi penanda dimulainya era baru pelayanan kesehatan dan wisata medis bertaraf internasional di Indonesia.
Dalam sambutannya Presiden menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah merintis dan mewujudkan KEK Sanur sebagai kawasan kesehatan terintegrasi. Ia menyebutnya sebagai terobosan sejarah dalam sistem layanan kesehatan nasional.
“Saya ingin juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah merintis pembangunan KEK ini. Ini adalah terobosan pertama di republik kita,” ujar Prabowo.
KEK Sanur dirancang sebagai world-class Health & Tourism Destination yang tidak hanya melayani warga Indonesia, tetapi juga ditujukan untuk menarik pasien dari mancanegara. Pemerintah berharap keberadaan kawasan ini dapat menekan angka warga Indonesia yang selama ini mencari pengobatan ke luar negeri dan menyebabkan devisa negara keluar dalam jumlah besar.
“Dengan inisiatif ini, kita bisa memberi pelayanan kesehatan yang tidak kalah dari yang terbaik di dunia,” ungkap Prabowo.
Berdasarkan proyeksi, KEK Sanur hingga tahun 2045 diharapkan menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja, menghemat devisa sebesar Rp86 triliun, dan berpotensi menghasilkan devisa sebesar Rp19,6 triliun dari wisata medis.
Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan seperti rumah sakit internasional, hotel bintang lima, pusat konvensi terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 orang, Ethnobotanical Garden seluas 4,9 hektare dengan koleksi lebih dari 380 tanaman obat, sentra UMKM, serta area komersial pendukung ekonomi lokal.
Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada para mitra luar negeri yang telah berkontribusi dalam pembangunan KEK Sanur.
“Saya kira KEK Pelayanan Medis dan Kesehatan ini merupakan kebanggaan Indonesia. Partisipasi para sahabat internasional sangat kami hargai,” tutup Presiden.
(BPMI Setpres)