- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 pemerintahan Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (6/8/2025).(Foto: BPMI Setpres)
Oleh Tri Antoro, Rabu, 6 Agustus 2025 | 22:36 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 214
Jakarta, InfoPublik — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan pangan merupakan syarat mutlak bagi kemerdekaan dan ketahanan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet Paripurna, Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025).
“Sejak lama saya berkeyakinan bahwa apa pun yang terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita. Kalau kita bisa amankan pangan kita, kita bisa jamin bahwa kita bisa beri makan kepada rakyat kita,” ujar Presiden.
Presiden Prabowo menekankan bahwa sejarah membuktikan tidak ada bangsa yang benar-benar merdeka tanpa kemampuan memproduksi pangannya sendiri. Ketergantungan pada pangan impor, menurutnya, hanya akan membuka celah intervensi dari pihak luar.
“Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makannya sendiri. Produksi pangan bagi saya adalah strategis. Kalau ada bangsa lain yang ingin merusak kita, dia akan merusak pangan kita,” tegas Presiden.
Kepala Negara menyampaikan rasa syukur atas capaian pemerintah dalam memperkuat sektor pangan nasional. Ia mengapresiasi transisi pemerintahan yang mulus dari Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, yang memungkinkan kesinambungan program berjalan efektif.
“Ini juga hasil kerja sama, hasil teamwork. Menteri Pertanian dibantu menteri-menteri lain, didorong Menteri Keuangan, dibantu TNI dan Polri, serta kejaksaan,” ujarnya.
Presiden mengingatkan bahwa sebagian pelaku ekonomi tidak peduli pada kesejahteraan rakyat dan hanya berorientasi pada keuntungan pribadi. Ia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan rakyat terus dimiskinkan demi kepentingan segelintir elit.
“Kita di sini bukan anak-anak kecil. Kita tidak bisa dibohongi, tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin memberi kesempatan kepada semua, tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus,” tegasnya.
Menutup pengantarnya, Presiden Prabowo menegaskan pemerintah akan tetap berada di jalur yang benar dalam membangun kekuatan pangan nasional. Ia menyebut cadangan pangan pemerintah saat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah, sementara nilai tukar petani menunjukkan tren positif.
“Alhamdulillah arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat,” pungkas Presiden. (BPMI Setpres)