- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
: Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menutup rangkaian The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 Jumat (22/8/2025).(Foto InfoPublik/Wandi)
Oleh Wandi, Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:55 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 645
Jakarta, InfoPublik – Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menutup rangkaian The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025. Sekaligus ia menegaskan bahwa penguatan ekosistem industri hijau merupakan bagian penting dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ekonomi berdaya saing dan berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Eko Cahyanto menekankan bahwa dekarbonisasi industri bukan sekadar tuntutan global, melainkan peluang besar untuk memperkuat daya saing nasional, mendorong inovasi, dan membuka lapangan kerja baru di masa depan.
“Forum ini telah menjadi ruang kolaborasi konkret, menghubungkan pemerintah, pelaku industri, akademisi, lembaga riset, komunitas, dan mitra. Dari sini lahir ide, rekomendasi, hingga rencana aksi nyata untuk membawa perjalanan industri hijau Indonesia semakin berkelanjutan,” kata Sekjen Kemenperin Eko Cahyanto dalam acara penutupan di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
AIGIS 2025 yang berlangsung selama tiga hari menghasilkan sejumlah komitmen bersama, termasuk percepatan pengembangan industri bioplastik sebagai salah satu strategi mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis fosil.
Menurut Eko, penguatan ekosistem industri hijau sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan transisi energi bersih dan keberlanjutan lingkungan sebagai pilar pembangunan. “Industri hijau bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga menggerakkan ekonomi nasional agar lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, narasumber, sponsor, serta knowledge partner seperti World Resources Institute dan Institute for Essential Services Reform, yang memperkaya forum dengan analisis dan perspektif strategis.
Eko menegaskan, penutupan AIGIS 2025 bukan akhir, melainkan langkah berkelanjutan untuk mendorong industri hijau dan mendukung agenda pembangunan nasional. “Mari kita jadikan semangat AIGIS 2025 sebagai energi untuk melangkah maju, menorehkan prestasi, dan menghadirkan multiplier effect bagi perekonomian sekaligus kelestarian lingkungan Indonesia,” ujarnya.