- Oleh Wandi
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 21:49 WIB
: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf./Foto Humas PB NU
Jakarta, InfoPublik– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan mahasiswa, untuk menahan diri dan menjaga ketenangan di tengah situasi nasional yang belakangan memanas.
Dalam keterangannya, Gus Yahya menekankan pentingnya mencari jalan penyelesaian yang konstruktif dan menghindari tindakan yang berisiko memperkeruh keadaan.
“Saya mengimbau kepada segenap warga masyarakat, termasuk adik-adik mahasiswa, untuk mencari jalan yang lebih tenang. Jangan memperturutkan emosi, jangan meluapkan kemarahan dan kesedihan secara berlebihan. Mari kita lakukan dengan cara-cara yang konstruktif,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
PBNU, kata Gus Yahya, akan mendukung langkah-langkah yang mengarah pada penyelesaian adil dan transparan terkait musibah yang sudah terjadi. Ia menegaskan, saat ini tidak ada jalan lain kecuali menangani permasalahan dengan keterbukaan dan keadilan.
“Insyaallah, PBNU beserta jamaah akan ikut serta mendukung dan mengupayakan aspirasi masyarakat. Proses yang adil dan transparan adalah satu-satunya jalan keluar,” katanya.
Gus Yahya juga menekankan bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan besar, sehingga dibutuhkan kebersamaan untuk bertahan dan tetap tegak sebagai bangsa.
“Kita harus survive bersama. Itu hanya bisa tercapai apabila semua setia pada kepentingan bersama, yaitu keberlangsungan bangsa dan negara menuju masa depan yang lebih baik, lebih maslahat, dan lebih sejahtera,” tegasnya.
Lebih jauh, PBNU menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Afan Kurniawan serta keprihatinan atas kondisi Muhammad Umar Anwaruddin.
“Atas nama PBNU, saya menyampaikan dukacita yang mendalam. Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran dan momentum untuk menenangkan keadaan,” ungkapnya.
Menurutnya, aspirasi masyarakat telah didengar oleh para pemangku kebijakan. Kini yang dibutuhkan adalah mekanisme dialog yang lebih tenang dan substansial.
“Tidak mungkin ada lagi aspirasi yang tidak terdengar. Semua sudah mendengar. Mari kita bangun mekanisme dialog yang lebih tenang, lebih substansial, agar aspirasi bisa terpenuhi dengan baik,” imbuhnya.
Gus Yahya juga mengajak mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi lewat dialog dengan pihak-pihak relevan dalam pemerintahan, tanpa harus meningkatkan ketegangan.
“Saya yakin pemerintah sedang berpikir keras untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Mari kita beri ruang agar proses itu bisa berjalan dalam suasana yang sejuk,” tutupnya.