Ratusan Umat Protestan di Tual Hadiri Kebaktian Perdana Tahun 2023

:


Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Minggu, 1 Januari 2023 | 10:47 WIB - Redaktur: Kusnadi - 527


Tual, InfoPublik - Ratusan warga Protestan di Jemaat Tual Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual menghadiri kebaktian perdana tahun 2023 sekaligus kebaktian perhaliran yang dipimpin Pendeta Raymond Tuwanakotta di Gereja Maranatha, Minggu (1/1/2023).

Dalam khotbahnya yang bersumber di Alkitab perjanjian lama, Ulangan 28 : 1-14,  Pendeta Raymond mengajak warga jemaat bersyukur kepada Tuhan Yesus karena kasih dan perlindungan-Nya sehingga jemaat bisa melewati tahun pelayanan 2022 dan tiba di hari pertama tahun 2023.

“Perjalanan tahun 2023 masih panjang dan misteri. Mari kita menyerahkan seluruh perencanaan kita kepada Tuhan. Dalam kehidupan bernegara, kehadiran warga jemaat harus membawa solusi dan bukan membawa masalah,” pesan Pendeta Raymond.

Bersyukur, berseru dan selalu berserah kepada Tuhan sehingga Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang ku sampaikan pada hari ini kau lakukan dengan setia.

Kalimat ini jelas merupakan catatan dan petunjuk bagaimana anak-anak Tuhan mendapatkan janji dan jaminan Tuhan untuk naik dan bukan turun. Firman ini memberikan beberapa ketentuan Allah yang harus dilakukan agar jaminan hidup yang naik bukan turun, menjadi kepala bukan ekor dapat diraih anak-anak Tuhan. 

Sebagai umat yang telah ditebus dan siap beraktivitas di tahun 2023 maka sikap jemaat yang harus dilakukan antara lain mendengarkan suara Tuhan (Ulangan 28:1, 13). Mendengarkan suara Tuhan artinya memberi telinga akan perintah-Nya, sehingga apa saja yang difirmankan Tuhan diterima oleh anak-anak-Nya.

Pada prinsipnya orang yang mendengar firman Tuhan memiliki kepekaan akan suara Tuhan, dengan demikian pribadi yang demikian mengerti dan memahami maksud dan keinginan Tuhan.

“Ketika seseorang menjadikan mendengarkan suara Tuhan sebagai kesukaannya dapat dipastikan janji dan jaminan Tuhan bagi hidup ini niscaya digenapi,” ujar pendeta Raymond.

Hal kedua yang harus dilakukan adalah, melakukan dengan setia perintah Tuhan (Ulangan 28:1, 13). Langkah kedua untuk menerima jaminan Tuhan “naik bukan turun” adalah melakukan perintah Tuhan dengan setia.

Ada tuntutan kehidupan yang setia secara terus menerus agar hidup ini diberkati oleh Tuhan.

Tunduk dan taat di sini utamanya melakukan firman Tuhan. Orang-orang yang setia kepada Tuhan tidak akan pernah dikecewakan Tuhan, mereka akan selalu menerima janji Tuhan yakni diangkat naik bukan turun, menjadi kepala dan bukan ekor.

Hal yang Ketiga, Tidak mengikuti Allah lain (Ulangan 28:14). Syarat ketiga untuk naik dan bukan turun yakni tidak menjadi pembelot, alias jangan menduakan Tuhan Allah dengan mengikuti Allah lain.

“Ini berarti di mata Tuhan tidak boleh ada keyakinan dan kepercayaan lain, selain kepada Dia. Dialah satu-satunya menjadi pusat iman dan keyakinan kita, tidak ada yang lain,” tegasnya.

Dengan catatan ini sesungguhnya Tuhan inginkan semua kita setia selama-lamanya, adalah kesetiaan yang abadi kepada-Nya. Allah menjamin setiap langkah-langkah kehidupan kita kepada Dia.

Selanjutnya jaminan Allah membawa kita naik bukan turun, menjadi kepala dan bukan ekor pada prinsipnya dapat dimaknai dengan beberapa pemahaman rohani, yakni Allah merancangkan kehidupan ini memiliki kapasitas yang besar dan mampu mengerjakan perkara-perkara yang besar.

Lebih jauh lagi yang Tuhan janjikan naik bukan turun, hendak menggambarkan bahwa Dia melipatgandakan keadaan kita jauh lebih besar dari posisi awal kehidupan ini.

Maksudnya bahwa setiap orang percaya niscaya akan mengalami bagaimana Tuhan membuat hidup ini berlipatganda dalam berbagai hal, termasuk dalam pencapaian-pencapaian kehidupan ekonomi, keluarga, kesejahteraan dan sebagainya.

Jika kita mengerti dan memahami apa yang hendak Tuhan kerjakan melalui dan di dalam kehidupan kita, bukankah kita seharusnya sadar bahwa Tuhan menggaransi hidup ini akan semakin maksimal? Itulah sebabnya janji-Nya kita diangkat naik bukan turun.

“Tuhan memberkati basodara semua untuk selalu menghadirkan solusi dalam kehidupan bermasyarakat. Ingat, jangan bawa masalah tetapi bawalah solusi,” pesan pendeta Raymond di akhir khotbah.   (MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun)

 

-->