:
Oleh MC KAB BELU, Kamis, 23 Februari 2023 | 07:07 WIB - Redaktur: Kusnadi - 337
Belu, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Belu, Johanes Andes Prihatin, memimpin Rapat Koordinasi Rencana Penutupan Akses Jalan Provinsi Atambua-Weluli (Segmen Pasar Sabete), Kecamatan Tasifeto Timur, di Aula Lantai Satu Kantor Bupati Belu, Rabu, 22 Februari 2023.
Rakor tersebut dihadiri Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Belu, Marsianus Loe Mau, Plt. Dinas PUPR Kabupaten Belu, Simplisius Vincent Dallung, Kepala Badan Kesbangpol Kabuaten Belu, dan Unsur Forkompincam Kecamatan Tasifeto Timur, Lasiolat, Raihat, Lamaknen dan Lamaknen Selatan.
Sekda Johanes Andes Prihatin (JAP) dalam arahannya mengatakan, rakor ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kondisi darurat ruas jalan Provinsi yang ada di wilayah Kabupaten Belu, tepatnya di Segmen Pasar Sabete Wedomu.
"Melihat potensi kerusakan yang timbul bisa berbahaya bagi keselamatan jiwa. Dalam pantauan kami masih ada saja kendaraan-kendaraan besar dengan muatan berat memaksa masuk melalui ruas jalan tersebut. Oleh karena itu kita harus tutup," ungkap Sekda JAP.
Sekda Belu menegaskan, penutupan sementara arus lalulintas di ruas jalan rusak tersebut, akan kita informasikan kepada Gubernur NTT melalui Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT.
"Berbicara soal kewenangan, tentunya kita harus koordinasi dan memberi laporan ke pihak provinsi terkait kerusakan ruas jalan ini. Dalam rancangan nanti akan dipresentasikan alternatif-alternatif yang akan dipertimbangkan untuk mempersingkat jarak tempuh," ungkapnya.
Pertimbangan penutupan akses jalan itu adalah untuk memperbaiki kembali kondisi jalan yang rusak akibat hujan deras beberapa waktu lalu. Ketika akses jalan ditutup, diperlukan rambu-rambu untuk memberi tahu pengguna jalan dan mengarahkan mereka ke jalur alternatif.
"Pertimbangan penutupan akses jalan ini harus dikoordinasikan sampai ke level RT/RW yang ada di lokasi itu. Kita juga harus menguraikan sejelas-jelasnya, terkait dampak yang akan timbul nanti," ujar Sekda Johanes.
Sekda mengharapkan, agar informasi yang disampaikan nanti dapat memicu pihak provinsi untuk secepatnya melakukan eksekusi.
"Kita harus sampaikan secara jelas kondisi tanah dan lahan yang akan dilewati. Sehingga Tim Provinsi datang dan langsung eksekusi," tandasnya.
Plt. Kadis PUPR Kabupaten Belu, Simplisius Vincent Dallung, ST menjelaskan, alasan penutupan jalan Lokasi Pasar Sabete, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, dikarenakan longsoran yang hampir memutus badan jalan.
"Panjang longsoran 35 meter, lebar badan jalan tersisa 2 meter, lebar bahu jalan 1 meter dan kedalaman longsor 6 meter. Kondisi titik longsor sampai saat ini masih dilewati kendaraan roda 2 dan roda 4, dengan melewati bahu jalan sebagai jalur lalulintas," jelas Vincent Dallung.
Ia menambah, penutupan ruas jalan ini hanya di peruntukkan bagi kendaraan roda 4 ke atas. Sementara kendaraan roda 2 masih bisa melewati jalur tersebut.
"Untuk jalur alternatif 1, melewati Simpang Haliwen-Sadi-Wedomu dengan jarak tempuh 15,74 Km dan waktu tempuh 25 menit. Sedangkan alternatif ke 2, melewati Simpang Motaoe-Dafala-Halimodok-Nubelu (Bauho) dengan tempuh 14 km dan waktu tempuh 30 menit," papar Vincent. (prokopimbelu).