Harga Sembako Merangkak Naik, Pemkab Belu Lakukan Sidak

:


Oleh MC KAB BELU, Kamis, 9 Maret 2023 | 20:24 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 145


Belu, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu melakukan antisipasi terhadap Inflasi yang mulai berdampak pada naiknya harga barang maupun sembako.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Belu, Marsianus Loe Mau, mewakili Bupati Belu melakukan inspeksi mendadak di gudang-gudang distributor penyalur sembako pada Rabu (8/3/2023).

Turut mendampingi, Kabag Ekonomi dan SDA,  Michael Bria, Kadis Peternakan, Yos S. Djami, Kabid Perhubungan Darat, Melianus Laka, Kanit Ekonsosbut Sat Intelkam Polres Belu, Bripka Yanbers F. Nappoe, Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Perwakilan Dinas Perdagin dan Satpol PP.

Pantauan Media, di Gudang Jaya Niaga, ditemui stok beras, susu dan terigu kosong, mereka beralasan stok masih dalam perjalanan dari Surabaya dan akan tiba pada tanggal 20 Maret 2023. Sementara Stok Gula pasir ada 653 karung, Minyak goreng cap tawon 604 karton dan telur 461 ikat. Terkait pemasokan telur, Dinas Peternakan akan melakukan pemeriksaan terkait ijin pemasokan ke wilayah Kabupaten Belu.

Sedangkan di Gudang Toko Faromas, selaku distributor gula dan beras, ditemukan dalam keadaan kosong. Pemilik gudang mengaku belum melakukan pemesanan karena, terkendala retribusi ke karantina pertanian dan ada kekhawatiran harga beras dan gula akan berubah-ubah.

Di gudang bulog, masih tersedia stok beras untuk ASN, TNI-Polri  dan bencana alam, kemudian gula 5 ton dan stok terigu 2 ton. Untuk minyak goreng subsidi, pemerintah menyediakan 100 ton. Sedangkan 2.500 ton beras sementara dalam perjalanan atau pengiriman dari Surabaya. Pihak Kemensos juga menyediakan 100 ton untuk bencana alam.

Sementara di Gudang Ratuwali, ditemukan stok beras merk HP 25 ton, Beras merek Lakaan 25 ton. Permasalahan yang ditemui, pihak Ratuwali menjual dengan Harga, Rp18.000/kg jauh dari aturan HET.

Digudang Swalayan Jabalmart, Timor Angkasa Swalayan dan Toko Puteri Wali, ditemukan stok beras dan gula yang sangat terbatas. Mereka mengaku setelah beras habis terjual baru melakukan pemesanan.

Ditemukan juga distributor nakal yang menyiapkan karung baru dan mesin jahit karung. Disinyalir karung baru tersebut, akan dipakai untuk mencampur beras premium dengan beras medium, kemudian dijual dengan harga premium. Tidak hanya itu, ditemukan juga timbangan beras yang ditera ulang sejak tahun 2019.

Sidak yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) dilakukan sebagai upaya menjamin ketersediaan pasokan dan kestabilan harga sembilan bahan pokok di pasaran.

Sidak dilaksanakan menjelang akan dimulainya bulan suci ramadan. Diperkirakan harga akan merangkak naik, namun secara umum, harga maupun kondisi pasokan di Kabupaten Belu  dipastikan cukup aman dan masih dalam taraf normal.

(Prokopimbelu)

 

-->