Cegah Stunting, PKK Belu Komitmen Lakukan Monitoring

:


Oleh MC KAB BELU, Kamis, 13 April 2023 | 21:12 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 150


Belu, InfoPublik – Masih terdapatnya kasus stunting di Kabupaten Belu mendapat perhatian serius dari Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Belu, dra. Freny Sumantri Taolin. Pihaknya akan secara aktif terus melakukan pemantauan terhadap kasus stunting melalui kader PKK dan Kader Posyandu yang tersebar di kecamatan dan kelurahan dengan mendatangi dan monitoring ke lapangan, sehingga progresnya benar-benar meningkat.

Seperti yang dilakukannya saat bersama seluruh jajaran Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu turun langsung ke Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Rabu (12/04/2023).

“Saat ini kami fokus kepada Posyandu Binaan, dimana kita tidak hanya pemberian makanan utama tiga kali sehari, tetapi kami juga harus tahu bagaimana kondisi anak-anak dan keluarganya, bagaimana pola asuh dan pola makannya sehingga menyebabkan anak-anak ini stunting,” ungkap Bunda Belu.

Ia menambah, pihaknya akan terus memonitor kondisi Posyandu Karantina, sehingga tumbuh kembang anak dapat dipantau, dievaluasi dan dibimbing.

“Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan TP PKK Kabupaten bisa diikuti oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kelurahan dan Desa,” ucap Bunda Belu.

Disampaikan pula, monitoring dan pemberian makanan tambahan sebulan sekali, dinilai Bunda Belu sangat tidak efektif. Menurut Bunda, pemberian makanan tambahan harus tiga kali sehari, sehingga dalam sembilan puluh hari sudah bisa terlihat perkembangan anak-anak.

“Jika kondisi anak-anak belum baik, program pemberian tambahan makanan utama ini dapat diperpanjang lagi. Kemudian program berikutnya adalah pemberdayaan untuk keluarga-keluarga yang anaknya berdampak stunting. Sehingga kedepan mereka tidak hanya menerima, tetapi suatu saat mereka juga bisa membantu kepada mereka yang membutuhkan,” terang Bunda Belu.

Bunda berharap, melalui program pemberdayaan ini, ekonomi mereka bisa tercukupi dengan memanfaatkan pekarangan rumah mereka denga menanam tanaman yang berguna dan bermanfaat, seperti sayur-mayur.

“Bila ekonominya cukup, saya pikir kebutuhan gizi dalam keluarga akan tercukupi. Inilah program-program kami dan tentu saja kami akan bekerja sama dengan OPD terkait, Lurah, Desa dan Puskesmas untuk bersama-sama memperhatikan masalah stunting ini,” ujarnya. (Prokopimbelu).

 

-->