Gelar Media Gathering, BPS Kepulauan Babel Sosialisasikan Pelaksanaan ST2023

:


Oleh MC PROV. KEP. BANGKA BELITUNG, Rabu, 31 Mei 2023 | 20:34 WIB - Redaktur: Kusnadi - 264


Pangkalpinang, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar media gathering yang bertajuk "Mendekatkan Informasi Sensus Pertanian 2023 (ST2023) ke seluruh Pelaku Usaha Pertanian” pada Rabu (31/5/2023), di kantor BPS Provinsi Kepulauan Babel.

Terkait hal ini, Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, mengatakan bahwa pelaksanaan ST2023 memiliki tiga tujuan utama, antara lain untuk mengakomodasi variabel yang dibutuhkan guna menyajikan kelengkapan data pertanian yang berkembang sangat dinamis.

Kemudian, lanjut Toto, pelaksanaan ST2023 juga bertujuan untuk menjawab kebutuhan data, baik di level nasional maupun internasional.

Selain itu, kata Toto, pelaksanaan ST2023 dirancang untuk memperoleh hasil yang berstandar internasional dengan mengacu pada program Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA).

"ST2023 merupakan kegiatan nasional yang diselenggarakan setiap sepuluh tahun sekali oleh BPS,  sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik," ucap Toto.

Menurut Toto, Sensus Pertanian merupakan satu dari tiga sensus yang dilaksanakan oleh BPS sebagai lembaga penyedia statistik dasar di Indonesia. ST2023, lanjut Toto, merupakan Sensus Pertanian ke-7 sejak dilaksanakannya pada tahun 1963.

"Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 (ST2023), tinggal satu hari lagi, tepatnya ST2023 di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kepulauan Babel, baik itu di perkotaan maupun perdesaan, akan dilaksanakan pada 1 Juni sampai dengan 31 Juli 2023," imbuhnya.

"Dalam pelaksanaannya, ST2023 akan menggunakan informasi awal dari Daftar Preprinted hasil Sensus Penduduk 2020/Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022, data Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sumber lainnya," imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, Toto mengatakan bahwa ada tiga moda pendataan yang digunakan dalam ST2023, antara lain Paper Assisted Personal Interviewing (PAPI), Computer Assisted Personal Interviewing_ (CAPI) dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI).

Sementara, untuk cakupan subsektor yang dicatat dalam ST2023, lanjutnya, terdiri dari subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan dan jasa pertanian.

Adapun unit usaha pertanian yang akan didata pada ST2023, kata Toto, mencakup Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

"Data hasil ST2023 dipersiapkan untuk menjawab isu global dan tantangan nasional. Untuk menghadapi isu kunci pertanian global dan isu pertanian nasional ST2023, transformasi sistem pertanian dan pangan untuk lebih inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan adalah kunci," bebernya.

"Oleh karena itu, ST2023 menyajikan data untuk pembuatan keputusan berbasis bukti (evidence-based decision making) dalam transformasi sistem pertanian dan pangan," imbuhnya.

"ST2023, selain menghasilkan data struktur pertanian dan petani gurem (seperti data yang dihasilkan dalam ST2013), juga akan menghasilkan data terkait indikator SDGs (Sustainable Development Goals) pertanian, small-scale food producers (petani skala kecil sesuai standar FAO), geospasial statistik pertanian dan manajemen pertanian (kelembagaan, adopsi teknologi informasi dan komunikasi dan lain-lain)," imbuhnya lagi.

Menurut Toto, kegiatan ST2023 di Kepulauan Babel membutuhkan kolaborasi, dukungan publisitas serta pemanfaatan data dari berbagai pihak, khususnya dari Pemerintah Daerah, Asosiasi serta pemangku kepentingan lainnya.

"Kami harap, penyebarluasan informasi melalui Media Gathering pada hari ini dan pemberitaan ST2023 di berbagai media massa baik cetak dan online, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Sensus Pertanian," ujarnya.

"Akhirnya masyarakat, khususnya pelaku usaha pertanian, mau menerima kedatangan petugas sensus dan memberikan jawaban yang benar dan jujur. Ayo sukseskan Sensus Pertanian 2023. Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani," tukasnya. (MC Prov. Kep. Babel)

 

-->