APEKSI: Dorong Investasi untuk Tekan Inflasi dan Tingkatkan Perekonomian Daerah

:


Oleh MC KOTA PALEMBANG, Kamis, 8 Juni 2023 | 02:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 288


Palembang, InfoPublik - Hari kedua rangkaian syukuran HUT Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-23 di Palembang diawali dengan pelaksanaan seminar nasional di Hotel Aryaduta, Rabu (7/6/2023).

Seminar itu bertajuk Mendorong Investasi untuk Hilirisasi Sektor Pangan. 

Dalam sambutannya, Ketua APEKSI,H Bima Arya Sugiarto, mengatakan, pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia. 

“Pembangunan daerah diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong stabilitas, dan meningkatkan potensi daerah secara terpadu,” kata Bima. 

Bima menambahkan, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu gambaran pembangunan di berbagai sektor ekonomi, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial.

“Ketimpangan ekonomi yang dimaksud adalah ketimpangan pendapatan yang merupakan suatu keadaan dimana distribusi pendapatan masyarakat menunjukkan keadaan yang tidak merata dan lebih menguntungkan kelompok tertentu,”jelasnya. 

Wali kota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, untuk menggairahkan kemajuan perekonomian baik skala nasional maupun daerah, tidak cukup hanya mengandalkan investasi pemerintah saja. Tetapi juga sektor swasta harus semakin diberi porsi yang lebih besar untuk berinvestasi. 

“Saat ini, laju pertumbuhan ekonomi di Palembang sebesar 5,25 persen. Ini meningkat sangat signifikan dibandingkan tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,11% dan sempat terkontraksi sebesar 0,28% di tahun 2020 akibat pandemi COVID-19,”ujarnya.

Di sisi lain, Harnojoyo, melanjutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus menunjukkan tren meningkat menjadi sebesar 79,47 dibandingkan tahun 2021 sebesar 78,72. 

“Capaian IPM Kota Palembang ini lebih tinggi dibandingkan Provinsi Sumatera Selatan (70,90) bahkan Nasional (72,91),” ujar Harnojoyo. 

Ia juga menyampaikan, untuk tingkat kemiskinan, sampai Maret 2022 turun menjadi 10,48% setelah sempat terjadi peningkatan di 2021 sebesar 11,34% akibat pandemi COVID-19. 

Capaian 2022 ini bahkan lebih baik dibandingkan 2019 sebelum terjadinya pandemi, dengan tingkat kemiskinan di angka 10,90 persen.

Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), lanjut Harnojoyo, juga dapat diturunkan menjadi 8,20% yang sebelumnya sebesar 10,11% di  2021.

“Untuk Indeks Gini (Rasio Gini) terus menunjukkan perbaikan menjadi 0,350 dibandingkan 2021 sebesar 0,353.

"Indeks ini mengindikasikan bahwa kesenjangan/ketimpangan pendapatan antar penduduk semakin kecil semakin merata,” demikian Harnojoyo.(Mc.Kota Palembang/Wahyu/Hidayatullah/Eyv)

 

-->