:
Oleh MC KAB BLORA, Senin, 26 Februari 2024 | 15:28 WIB - Redaktur: Tobari - 427
Blora, InfoPublik - Pascapemilu 2024 masyarakat dibuat pusing dan bingung dengan munculnya harga beras yang terus meroket. Selain itu ditambah naiknya tensi para politisi untuk menerima realita hasil pemilu dengan upaya menghadirkan wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pada Pemilihan Presiden 2024.
Realita tersebut, menurut Bambang Sulistya, Ketua PWRI Blora, merupakan anomali karena rakyat saat ini sudah tidak ambil pusing tentang hasil pemilu tapi sebagian para politisi yang merupakan wakil rakyat malah dengan penuh semangat mengumandangkan terjadi berbagai kecurangan,anomali, intimidasi dan pelanggaran secara Terstruktur,Sistimatik dan Masif (TSM) terhadap jalannya proses pemilu. Sehingga perlu ditempuh jalur politik dengan menggunakan hak angket.
"Sementara keberadaan hak angket diatur dalam pasal 20A ayat(2) UUD 1945," ucapnya, Senin (26/2/2024).
Dan hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu Undang-Undang/Kebijakan Pemerintah yang berkaitan hal penting,strategis dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
"Filosofi dasar dari hak angket DPR adalah sebagai instrumen checks and balances dalam sistem demokrasi presidensial," tegas Bambang yang juga mantan anggota DPRD Blora.
Informasi dari berbagai nara sumber bahwa hak angket tidak bisa membatalkan hasil pemilu pilpres 2024.
Hak Angket hanya boleh dilakukan oleh anggota DPR berdasarkan kepentingan hukum dan fungsi lembaga Legistatif dan tidak boleh dicampuri tangan pihak manapun termasuk diprovokasi oleh pihak paslon Presiden Wakil Presiden.
Lepas dari semua itu sesuai hasil curhat pendapat dari para petugas PWRI,Veteran dan Pepabri Kabupaten Blora, Senin (26/2/2024 di ruang kantor bersama para purna tugas terungkap kebutuhan yang urgen saat ini yang dirasakan masyarakat arus bawah utamanya para mak mak ibu rumah tangga adalah tersedianya kebutuhan pokok hidup dengan harga terjangkau dan kondisi masyarakat kondusif,tenang,aman dan damai serta guyub rukun penuh rasa kekeluargaan.
"Tidak lagi usrek penuh intrik mempersoalkan hasil pemilu yang sudah berlalu dan sudah jelas hasilnya berdasarkan hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei yang kredibel," tegasnya.
Karena mereka meyakini pesta demokrasi kemarin berjalan lancar tidak ada intimidasi apalagi terjadi pelanggaran atau kecurangan. Bahkan mereka senang karena memperoleh mahar dari berbagai dermawan tiban yang selalu hadir setiap lima tahun sekali.
Mereka juga memprediksi hasil hitung cepat tidak jauh berbeda hasilnya dengan hitung manual atau real count dari KPU.
Mayoritas anggota masyarakat sangat mendukung kalau hak angket bisa dijadikan akronim untuk memberi spirit hidup dalam pergaulan di masyarakat.
Di antaranya meliputi, A:Ajak berbagai elemen masyarakat untuk melaksanakan gerakan silaturahmi guna menumbuhkan semangat rekonsiliasi, solidaritas dan bangkitnya kesetiakawanan sosial serta sekaligus untuk membumikan sesanti Bangsa Indonesia,yaitu:"Bhineka Tunggal Ika".
Tidak lagi terbelah dalam kelompok koalisi partai yang mendukung Paslon 01, 02 dan 03. Beda pilihan itu hal biasa kita tetap saudara.
N:Netralitas dalam berpikir, bersikap, berucap dan bertindak hendak menjadi kendali diri buat kita semua. "Stop menyebarkan berita hoaks dan provokasi yang memecah belah kerukunan umat," tegasnya.
Tebar ungkapan dengan bahasa yang sejuk dan ramah lingkungan. Wujudkan tekad untuk saling asah,asih dan asuh jangan sebaliknya emosi saling menghina menyerang, dan memfitnah golek benere dewe(cari kebenaran sendiri).
G: Gelorakan semangat kebangsaan,yaitu kesadaran untuk setia,menjaga serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan kelompoknya.Sehingga slogan menang iso jaga raso kalah ojo golek malo (menang bisa menjaga perasaan dan kalah jangan mencari kekurangan).
K:Komitmen kita adalah bersama kita bisa untuk membangun Indonesia maju menuju Indonesia Emas.
Kemudiab E:Enyahkan segala macam tindakan yang dapat menimbulkan keresahan,kegundahan, ketakutan dan ketidak harmonisan hubungan di masyarakat.
Bangun semangat baru untuk saling menghormati, saling menyayangi dan saling membantu untuk menghadapi realita kehidupan yang semakin tidak menentu.
T:Tataplah masa depan dengan penuh harapan dan semangat optimisme bahwa berkat kepemimpinan yang baru hari esuk harus lebih baik dari pada hari ini. Terwujudnya Tata Tentrem Kerta Raharja (tertib damai dan sejahtera serta berkecukupan dalam segala hal). (MC Kab. Blora/Teguh/toeb).