Operasi Patuh Rinjani 2024, Polres Sumbawa Barat Temukan SIM B2 Umum Palsu

: Kasat Lantas Iptu Dany Agung Pratama memperlihatkan temuan SIM B2 Umum palsu.


Oleh MC KAB SUMBAWA BARAT, Selasa, 23 Juli 2024 | 07:30 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 351


Sumbawa Barat, InfoPublik - Operasi patuh rinjani yang digelar Polres Sumbawa Barat berhasil mengungkap sejumlah kasus besar. Salah satunya, jaringan penerbitan SIM B2 yang diduga palsu. SIM yang khususnya untuk kendaraan berbadan besar ini ditemukan Satlantas Polres KSB saat melakukan operasi di Kecamatan Maluk. 
 
Dalam operasi ini, ada dua pengguna SIM B2 palsu dengan alamat luar NTB. Kapolres Sumbawa Barat melalui Kasat Lantas Iptu Dany Agung Pratama menjelaskan, temuan ini mengindikasikan kemungkinan masih banyaknya penggunaan SIM B2 Umum palsu sebagai persyaratan masuk kerja di PT. Amman atau mitra bisnis lainnya.
 
"Cetakan SIM asli memiliki hologram yang sangat sulit ditiru. Saat pengecekan, petugas kami dapat dengan mudah mengenali keaslian SIM tersebut," katanya, Senin (22/7/2024).
 
Atas temuan ini, perwira pertama Polri ini meminta kepada semua perusahaan di Maluk untuk mengecek kembali keaslian SIM B2 Umum yang digunakan karyawannya.
 
"Yang terjaring razia ini mungkin hanya sebagian kecil. Perusahaan kami minta lebih teliti," pintanya. 
 
Selain SIM B2 Umum palsu, polisi juga berhasil menjaring sejumlah kendaraan yang dipasangi stiker atau wrapping di seluruh badan mobil. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan cat dasar kendaraan. 
 
Pemasangan stiker ini katanya lagi, dapat merubah fisik warna kendaraan dengan yang tercantum dalam STNK.
 
"Ada cukup banyak kendaraan yang seperti ini. Rata digunakan oleh perusahaan sub kontraktor," sesalnya. 
 
Tingkat disiplin masyarakat saat berkendara di jalan raya ternyata masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyak kendaraan roda empat dan roda dua yang terjaring saat razia berlangsung.
 
"Cukup banyak kendaraan terpaksa kita tilang. Karena banyak pelanggaran dilakukan," tandasnya. 
 
Satlantas Polres KSB juga saat ini masih terus mendalami temuan SIM B2 Umum palsu ini. Selain meminta keterangan pemilik SIM, Satlantas Polres KSB juga tengah berkoordinasi dengan kepolisian, sumber SIM tersebut diterbitkan. 
 
"Ini sedang terus kami dalami. Jangan-jangan ini ada sindikat khusus," janjinya. 
 
Keterangan sementara yang diperoleh kepolisian, sejumlah korban penerima SIM B2 Umum palsu ini ternyata ditarik biaya bervariatif.
 
"Jadi bayar sekitar Rp5 juta sampai Rp6 juta. Ini masih terus kami telusuri," tutupnya. (MC Sumbawa Barat)
 

Berita Terkait Lainnya

-->