: Sistem pertanian terpadu yang dikelola PT Kideco, perusahaan batu bara di Kabupaten Paser. Foto: MC Paser/Ahwan
Oleh MC KAB PASER, Selasa, 2 April 2024 | 20:38 WIB - Redaktur: Untung S - 198
Paser, InfoPublik – Guna mencegah terjadinya alih fungsi lahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser Kalimantan Timur berencana mengembangkan konsep Integrated Farming System atau sistem pertanian terpadu.
“Sistem pertanian terpadu salah satu solusi untuk menekan angka alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan,” Kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Paser Erwan Wahyudi di Tanah Grogot, Selasa (02/4/2024).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, DTPH Paser menjadikan kebun milik Kideco yang berada Desa Samurangau sebagai percontohan.
“Bersama petani, dan beberapa perwakilan desa kita sudah berkunjung ke kebun Kideco, untuk mengetahui bagaimana penerapannya di sana,” ujar Erwan.
Ia menerangkan sistem pertanian terpadu merupakan cara memanfaatkan keterkaitan tanaman perkebunan baik itu tanaman pangan atau tanaman hortikultura, peternakan, dan perikanan.
Di lahan yang diterapkan sistem pertanian terpadu, semuanya saling terkait dan memiliki manfaat secara ekonomis dan lingkungan.
“Hasil dari kunjungan ke Kideco, di sana ada ternak, ada perikanan, ada tanaman pangan. Semuanya terintegrasi. Bahkan kotoran sapinya saja bernilai ekonomis,” ujar Erwan.
Menurut dia, sistem pertanian terpadu sudah diterapkan beberapa petani namun sifatnya masih secara swadaya.
“Kami menginginkan setiap kecamatan ada model percontohan sistem pertanian terpadu,” ucapnya. (MC Paser/Ahwan)