Pawai Budaya Hari Jadi ke-665 Kota Probolinggo Sarat Keberagaman dan Kearifan Lokal

: Pawai Budaya Hari Jadi Ke-665 Kota Probolinggo Sarat Keberagaman Dan Kearifan Lokal


Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Senin, 9 September 2024 | 10:48 WIB - Redaktur: Juli - 267


Kanigaran, InfoPublik - Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-665 Kota Probolinggo, Sabtu (7/9/2024), digelar Pawai Budaya yang menampilkan beragam atraksi dari berbagai kontingen.

Pawai ini diselenggarakan di depan Kantor Wali Kota Probolinggo dan menjadi ajang promosi pariwisata sekaligus sarana aspirasi seni budaya.

Kontingen Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo memukau penonton dengan tarian tradisional sebagai media sosialisasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Tema yang diusung adalah “Sukseskan Pilkada Serentak 2024 untuk Mewujudkan Kota Probolinggo Lebih Bermartabat.”

Nurul Huda dari PPK Kecamatan Kademangan menjelaskan, mereka menampilkan tarian flashmob dan kolaborasi musik tradisional yang menyertakan Jingle Pilgub Jawa Timur dan Jingle Pilwali Kota Probolinggo.

Pawai tersebut mencakup lima segmen, meliputi pemilih pemula, pemilih disabilitas, pemilih marginal, pemilih dari berbagai keagamaan, dan pemilih dari komunitas.

Barongsai Lion Dragon yang dibawakan oleh warga RW 10 Kelurahan Mangunharjo juga memeriahkan pawai.

Deka, pelatih barongsai, menyampaikan pesan perdamaian dan pelestarian budaya Tionghoa. “Kami ingin melestarikan budaya dan menunjukkan keberagaman di Kota Probolinggo,” ujar Deka, yang telah menekuni kesenian Barongsai selama 18 tahun.

Putra Papua Water Park mempersembahkan atraksi dengan tema lingkungan, mengenakan kostum khas Papua.

Erwin Pranata menjelaskan, atraksi ini merupakan kolaborasi tarian Papua dengan elemen budaya lokal seperti Naga dan legenda Mak Lampir, hasil kreasi tim yang mempersiapkan selama sebulan.

Sementara Sanggar Kesenian Gludhuk Keng Tak Ojhen bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menampilkan kesenian Dug Dug, menggabungkan tari Batak dengan musik dug-dug pendalungan khas Probolinggo.

Khoirul Akbar dari tim ini menyebutkan, penampilan ini adalah hasil kolaborasi yang memadukan budaya dari berbagai daerah.

Perkumpulan ISKCON Nusantara (Masyarakat Internasional Kesadaran Krishna) menghadirkan kesenian Bali dengan pesan toleransi dan kebudayaan.

Komang Adi dari ISKCON Nusantara berharap Probolinggo dapat menjadi pionir kota budaya dan toleransi di Indonesia.

Pawai Budaya Kota Probolinggo merupakan agenda tahunan yang bertujuan mempromosikan pariwisata, meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperkuat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Acara ini merupakan kesempatan untuk merayakan keberagaman budaya dan kreativitas lokal di Kota Probolinggo. (dp/pin)

 

-->