Lentera Disabilitas, Langkah Inklusif Kantor Pertanahan Banjarbaru untuk Kelompok Rentan

Banjarbaru, InfoPublik - Kantor Pertanahan Kota Banjarbaru resmi meluncurkan layanan inovatif berbasis sarana dan prasarana ramah kelompok rentan dengan nama “Lentera Disabilitas”.

Program ini diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Azis, dan turut dihadiri oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, di Kantor Pertanahan Kota Banjarbaru, pada Rabu. (8/1/2025)

Abdul Azis, menyatakan  layanan ini menjadi langkah nyata untuk memberikan aksesibilitas penuh kepada penyandang disabilitas di Kota Banjarbaru.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk kelompok rentan, mendapatkan hak pelayanan secara merata dan tanpa hambatan,”imbuhnya.

Wali kota Banjarbaru, M. Aditya Mufti Ariffin, juga memberikan apresiasi terhadap peluncuran program ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar program “Lentera Disabilitas” dapat dikolaborasikan lebih luas dengan Pemerintah Kota Banjarbaru.

“Mungkin program ini bisa Pemko Banjarbaru kolaborasikan dengan Badan Pertanahan agar kelompok rentan ini mendapat pelayanan yang lebih baik,” ujarnya.

Layanan unggulan yang diluncurkan kali ini meliputi:

1. Mobil Layanan Disabilitas
   Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas dengan menghadirkan pelayanan langsung ke rumah. Mobil layanan ini didesain untuk menjangkau masyarakat dengan keterbatasan mobilitas agar tetap dapat mengakses layanan pertanahan.
2. Brosur Tiga Bahasa
   Untuk mendukung penyampaian informasi yang inklusif, disediakan brosur dalam tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Brosur ini membantu masyarakat dari berbagai latar belakang memahami prosedur layanan dengan lebih mudah.
3. Aplikasi Lentera Disabilitas
   Dalam era digitalisasi, aplikasi “Lentera Disabilitas” hadir untuk memudahkan akses layanan secara online. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memesan mobil layanan, mencari informasi pertanahan, dan mengajukan dokumen secara praktis.

Peluncuran ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk komunitas disabilitas yang menyatakan bahwa langkah ini sangat membantu mereka dalam mengakses layanan publik. serta diharapkan menjadi role model bagi instansi lain di Banjarbaru dan Kalimantan Selatan dalam menyediakan layanan yang inklusif dan ramah kelompok rentan. (Hfz/Ald/MedCenBJB/Eyv)