- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:57 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Minggu, 19 Januari 2025 | 15:30 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 334
Bandung, InfoPublik – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat (Jabar) bergerak cepat menangani fondasi Jembatan Cipager di Kabupaten Cirebon yang tergerus akibat banjir bandang Sungai Cipager. Langkah awal yang diambil adalah penutupan sementara jembatan kecil yang biasa digunakan kendaraan roda dua demi memastikan keamanan pengguna jalan.
“Kami tutup sementara jembatan kecil untuk kendaraan roda dua, sedangkan untuk jembatan besar, setelah dilakukan penilaian, fondasi dasar (abutment) dan tanah di sekitarnya masih dalam kondisi kuat,” ujar Kepala DBMPR Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Minggu (19/1/2025).
Sebagai langkah darurat, DBMPR Jawa Barat segera melakukan pemasangan bronjong di sekitar fondasi untuk memperkuat struktur jembatan dan mengurangi risiko erosi yang disebabkan oleh aliran deras sungai.
“Kami pastikan pemasangan bronjong dilakukan secepat mungkin untuk menjaga stabilitas fondasi jembatan dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” jelas Bambang.
DBMPR juga bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI untuk memastikan langkah penanganan berjalan optimal. Selain itu, koordinasi dilakukan dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Cirebon untuk pengaturan lalu lintas sementara di sekitar lokasi.
“Kami terus memantau situasi dan memastikan pengaturan lalu lintas berjalan aman dan lancar selama proses perbaikan berlangsung,” tambahnya.
Banjir bandang yang melanda Sungai Cipager tidak hanya menggerus fondasi Jembatan Cipager, tetapi juga merendam sejumlah pemukiman di sekitar sungai. Jembatan Cipager sendiri merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Majalengka, sehingga kerusakannya memerlukan penanganan cepat dan strategis.
Bambang menegaskan bahwa Pemprov Jawa Barat berkomitmen untuk menangani infrastruktur terdampak bencana secara cepat, efektif, dan berkelanjutan. "Langkah darurat ini akan diikuti evaluasi teknis lebih lanjut untuk menjamin keamanan dan kelancaran fungsi jembatan dalam jangka panjang," tutupnya.