- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 18:43 WIB
:
Oleh MC KAB MOROWALI UTARA, Rabu, 5 Februari 2025 | 14:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 351
Morowali Utara, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara (Morut) menggelar rapat koordinasi guna membahas kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg).
"Dalam beberapa minggu terakhir, harga LPG 3 kg melonjak hingga Rp70.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Oleh karena itu, kami menggelar rapat ini untuk merumuskan langkah antisipatif guna menstabilkan harga dan memastikan distribusi yang tepat sasaran," ungkap Wakil Bupati Morowali Utara, Djira K, di Ruang Pola, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (3/2/2025)
Dari hasil investigasi bersama Dinas Perindagkop dan agen distributor PT Ponggawa Gas Morut serta PT Muhab, diketahui bahwa lonjakan harga tersebut benar terjadi. Pemkab Morowali Utara menegaskan bahwa kontrol dan pengawasan distribusi harus diperketat, mengingat LPG 3 kg sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2017 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 21 tahun 2017, hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp1,5 juta per bulan.
Berdasarkan data Bagian Ekonomi Setdakab Morut, saat ini terdapat dua agen pemasok LPG dan 384 pangkalan yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Morowali Utara. Tanpa pengawasan yang ketat, distribusi LPG bersubsidi dapat disalahgunakan dan tidak tepat sasaran.
Dalam rapat ini, Pemkab Morowali Utara menegaskan pentingnya keseimbangan antara produsen, distributor, dan konsumen, agar mekanisme pasar tetap berjalan sesuai regulasi.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan bahwa LPG 3 kg didistribusikan kepada yang berhak serta menindak tegas praktik yang melanggar aturan," tegas Djira.
Di masa mendatang, Pemkab Morowali Utara juga akan melakukan pemantauan langsung ke lapangan serta menggandeng aparat penegak hukum guna mengatasi potensi penimbunan dan spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
Media Kominfo Morut