: Bagan pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2024. (dok. bps aceh/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 7 Februari 2025 | 14:57 WIB - Redaktur: Juli - 534
Banda Aceh, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh pada 2024 sebesar 4,66 persen.
"Secara kumulatif, penjumlahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2024 dari triwulan I hingga IV, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan ekonomi Aceh sebesar 4,66 persen," kata Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, Kamis (6/2/2025).
Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Aceh pada 2024 lebih tinggi dibandingkan pencapaian dalam kurun empat tahun sebelumnya.
Pada 2023, ekonomi Aceh hanya tumbuh 4,23 persen, sedangkan pada 2022 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar 4,21 persen dan 2,81 persen.
Ia menjelaskan perekonomian Aceh yang diukur berdasarkan nominal PDRB mencapai Rp40,85 triliun atas dasar harga konstan (ADHK) dan Rp65,36 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB).
"Pada triwulan IV 2024, jika dibandingkan dengan triwulan III 2024 (q-to-q), PDRB Aceh mengalami peningkatan sebesar 6,11 persen," katanya.
Kemudian, kata dia, jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), ekonomi Aceh juga tumbuh 4,15 persen.
Lanjut dia, perekonomian Aceh masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 30,97 persen, diikuti oleh sektor perdagangan sebesar 14,99 persen, dan sektor administrasi pemerintahan sebesar 9,08 persen.
Ia menyebutkan, pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, meskipun perubahannya tahun ini tidak terlalu signifikan.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan sebesar 22,04 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 16,79 persen, serta pertambangan dan penggalian sebesar 11,16 persen.
Jika dilihat menurut pengeluaran, lanjut dia, struktur PDRB Aceh menurut pengeluaran tahun 2024 juga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Perekonomian Aceh masih didominasi oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 63,81 persen, diikuti oleh komponen PK-RT sebesar 53,53 persen. "Pertumbuhan ekonomi didukung oleh semua komponen pengeluaran," katanya.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 16,13 persen, diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) sebesar 10,44 persen, serta komponen ekspor barang dan jasa sebesar 6,40 persen. (mc aceh/01)