: Pertemuan Duek Pakat PeaceGen Aceh yang berlangsung di Kami Kita Community Center, Banda Aceh beberapa waktu lalu. Foto: MC Aceh
Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 20 Februari 2025 | 14:23 WIB - Redaktur: Juli - 237
Banda Aceh, InfoPublik - Peace Generation Chapter Aceh yang lebih dikenal PeaceGen Aceh kini kembali aktif dengan semangat baru.
Melalui pertemuan Duek Pakat yang berlangsung di Kami Kita Community Center, beberapa waktu lalu, kepengurusan baru periode 2025-2026 di bawah pimpinan Teuku Avicenna telah resmi terbentuk.
Dalam pertemuan ini, para pengurus membahas program kerja strategis untuk menyebarluaskan 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP) kepada seluruh lapisan masyarakat di Aceh.
Koordinator Umum PeaceGen Aceh, Teuku Avicenna dalam rilisnya, Rabu (19/2/2025) malam mengungkapkan bahwa kebangkitan ini berawal dari kerinduan untuk menghidupkan kembali gerakan perdamaian yang sempat terhenti.
"PeaceGen Aceh pertama kali dibentuk pada 2018 dan kini mari kita siap dan mantapkan diri untuk kembali menyebarkan virus-virus perdamaian mulai dengan lingkungan sekitar," kata Ampon Avi.
Melalui berbagai program spesial, kata Ampon Avi, PeaceGen Aceh ingin pastikan 12 NDP dipraktikkan dari berbagai penjuru negeri Aceh. "Kami ingin menguatkan kembali hubungan yang sudah terjalin dan memperkuat nilai-nilai perdamaian agar lebih berdampak bagi masyarakat Aceh,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, setiap pengurus menyampaikan pandangan dan harapan mereka terhadap masa depan PeaceGen Aceh.
Timo Zendrato, salah satu alumni Peace Camp 2022, menuturkan bahwa keterlibatannya dalam PeaceGen membawa banyak manfaat bagi hidupnya.
Chairiani Zuhra salah satu aktivis Anak yang merupakan juga Alumni Boardgame For Peace 2.0 mengakui dirinya hidup damai di Aceh.
"Saya mendapatkan keluarga yang lebih kuat nan erat dari yang satu darah, Hidup lebih damai dan tenang sejak kenal 12 NDP, dan saya ingin semua manusia merasakan berkah perdamaian ini," ungkapnya.
Untuk mencapai visi tersebut, PeaceGen Aceh telah menyusun berbagai program kerja yang melibatkan beberapa divisi utama.
Divisi Pendidikan dan Training akan kembali mengadakan Peace Camp, Peacesantren, dan pelatihan Training of Trainer (TOT) 12 NDP, serta program Saweu Sikula for Peace yang menyasar siswa SMP dan SMA.
Sementara itu, Divisi Media dan Komunikasi akan bertanggung jawab dalam mendokumentasikan kegiatan, mengelola konten digital, serta membangun jaringan dengan media massa agar pesan perdamaian dapat dijangkau tanpa batas.
Selain fokus pada pendidikan dan media, PeaceGen Aceh juga menaruh perhatian besar pada kemitraan dengan berbagai pihak.
Divisi Kemitraan dan Hubungan Antar Lembaga berencana menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama Aceh untuk program moderasi beragama, serta menggandeng komunitas lokal dan NGO untuk memperluas jangkauan kegiatan.
"Kami ingin membangun komunikasi lintas iman, bekerja sama dengan berbagai komunitas, dan bahkan menjalin hubungan dengan pemerintah untuk memastikan nilai-nilai perdamaian ini bisa diterapkan dalam kebijakan sosial,” ungkap Kevin Leonardy, salah satu pengurus PeaceGen Aceh.
Sebagai bentuk kesiapan dalam menyebarluaskan 12 Nilai Dasar Perdamaian, para pengurus juga mendapatkan penguatan kapasitas dari para pembina.
Salah satu pembina senior PeaceGen, Jessy menekankan pentingnya membangun perdamaian dari dalam diri sendiri sebelum menyebarkannya kepada orang lain.
"Kita harus berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu, baru dengan lingkungan dan orang lain. PeaceGen bukan sekadar organisasi biasa, tetapi gerakan yang harus memiliki pondasi kuat agar dapat berkembang dengan baik,” pesannya.
Dengan kepengurusan yang lebih terstruktur dan program yang lebih matang, PeaceGen Aceh optimis dapat membawa perubahan nyata di masyarakat.
Mereka berharap nilai-nilai perdamaian tidak hanya menjadi teori, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mencegah konflik, membangun toleransi, dan memperkuat rasa kebersamaan di tengah masyarakat yang beragam.
Melalui berbagai inisiatif ini, PeaceGen Aceh berkomitmen untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya menyebarkan pesan perdamaian, tetapi juga membangun lingkungan yang lebih harmonis bagi seluruh golongan.
"Kami yakin bahwa perdamaian bukan hanya milik satu kelompok tertentu, tetapi harus dirasakan oleh semua orang. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya agar nilai-nilai perdamaian bisa menjangkau seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali,” tutup Avicenna dengan penuh semangat. (MC/02f)