- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:57 WIB
: Plh Bupati Batang Suyono (tengah), meninjau batik khas Batang di Gedung TEFA SMK Neswara, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Kamis, 27 Februari 2025 | 15:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 277
Batang, InfoPublik – Institut Pluralisme Indonesia (IPI) berupaya merevitalisasi batik khas Batang sekaligus mencetak generasi pembatik muda guna mencegah kepunahan seni membatik khas daerah tersebut.
Menurut Direktur IPI, William Kwan, jumlah pembatik di Batang semakin berkurang, sehingga diperlukan langkah nyata untuk mengubah pola pikir masyarakat, dari sekadar industri batik menjadi kampung seni batik khas Batang.
"Bukan semata-mata pengrajin atau buruh batik, tapi seniman batik Batang," ujar William saat ditemui di Gedung TEFA SMK Neswara, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah pada Rabu (26/2/2025).
Dalam waktu dekat, IPI bersama SMK Neswara akan menyiapkan generasi muda dengan kompetensi beragam untuk menghasilkan batik khas Batang secara lebih cepat dan inovatif.
"Ada 10 anak yang akan kami siapkan. Mereka akan dilatih agar bisa menghasilkan karya batik Batang yang memiliki daya saing tinggi," jelasnya.
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Batang, Suyono, mengapresiasi perhatian yang diberikan IPI dalam melestarikan batik khas Batang, sekaligus mencegah kepunahannya.
"Harus ada pendampingan bagi para pembatik agar tidak punah. Sebagai bentuk dukungan, saya bantu dana sebesar Rp100 juta untuk mendorong kegiatan pelestarian batik khas Batang," tegasnya.
Sebagai bagian dari regenerasi pembatik, Pemkab Batang juga menyiapkan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berfokus pada pelatihan membatik bagi generasi muda sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah.
"Hasilnya akan terus dipromosikan baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan, keberadaan KITB (Kawasan Industri Terpadu Batang) bisa menjadi media promosi yang lebih luas," tambahnya.
\Sementara itu, Kepala SMK Neswara, Suyanta, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Plh Bupati Batang dalam regenerasi pembatik dari kalangan muda.
"Alhamdulillah, rencananya bantuan Rp100 juta ini akan kami optimalkan untuk pengembangan batik Batang, termasuk membeli peralatan, bahan, dan biaya pelatihan bagi para siswa," ujarnya.
Dengan adanya sinergi antara IPI, Pemkab Batang, dan SMK Neswara, diharapkan batik khas Batang semakin berkembang dan tetap menjadi bagian penting dari budaya serta ekonomi masyarakat setempat.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)