: Petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah menjemur biji kopi. (mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Selasa, 4 Maret 2025 | 18:44 WIB - Redaktur: Juli - 131
Banda Aceh, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) di Aceh pada Februari 2025 sebesar 121,86, mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen dibandingkan Januari 2025.
"Nilai Tukar Petani tersebut diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan kemampuan/daya beli petani," kata Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution, Selasa (4/3/2025).
Dia menjelaskan bahwa NTP juga mencerminkan daya tukar (terms of trade) produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun yang digunakan untuk biaya produksi. "Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani," katanya pula.
Ahmadriswan menyebutkan, peningkatan NTP terjadi pada hampir semua subsektor, kecuali subsektor tanaman pangan yang tercatat sebesar 100,85 atau mengalami penurunan indeks sebesar 1,17 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 0,80 persen akibat penurunan harga gabah. Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, dengan indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) naik 0,42 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) meningkat sebesar 0,24 persen," katanya lagi.
Sementara itu, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) tercatat sebesar 107,91 atau mengalami peningkatan indeks sebesar 5,38 persen dibanding bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mencapai 158,44, naik 0,64 persen dibanding bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 98,72 atau meningkat 0,59 persen dibanding periode sebelumnya.
Adapun Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTPN) mencapai 109,53, mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ahmadriswan menambahkan, peningkatan NTP Aceh pada Februari 2025 disebabkan oleh peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). BPS mencatat bahwa Indeks It mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dibanding periode sebelumnya, sedangkan Indeks Ib meningkat 0,35 persen.
Dia melanjutkan, dari 38 provinsi yang dilaporkan, sebanyak 22 provinsi juga mengalami peningkatan NTP dengan peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,14 persen.
Sementara itu, 16 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dengan penurunan terbesar terjadi di Sumatera Barat, yaitu sebesar 2,79 persen. "Untuk NTP Aceh mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen. NTP Nasional sendiri berada pada angka 123,45 atau mengalami penurunan indeks sebesar 0,18 persen dibanding periode sebelumnya," tambahnya. (mc aceh/01)