- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:53 WIB
:
Oleh MC KAB SIDOARJO, Minggu, 9 Maret 2025 | 12:37 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 362
Sidoarjo, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo terus berupaya mencari solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. Salah satu langkah yang tengah dijajaki adalah kerja sama dengan perusahaan China Water Industry (CWI) Group Limited asal Tiongkok, yang menawarkan teknologi modern berbasis Landfill Gas (LFG).
Teknologi itu, dapat memanfaatkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Griyo Mulyo, Jabon, untuk menghasilkan energi listrik.
Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan bahwa permasalahan sampah harus segera ditangani secara serius.
"Permasalahan sampah ini perlu mendapat perhatian khusus, karena jumlahnya semakin meningkat setiap hari," ujar Subandi saat pertemuan antara Pemkab Sidoarjo dan CWI di Delta Wicaksana, Setda Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pada Rabu (6/3/2025).
Saat ini, TPA Griyo Mulyo Jabon menerima sekitar 500 hingga 600 ton sampah per hari, sementara total timbulan sampah di Kabupaten Sidoarjo mencapai 1.340 ton per hari. Sebagian besar sampah masih berakhir di TPA tanpa pemanfaatan yang optimal.
Bupati Subandi juga melihat bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Selain mengurangi dampak lingkungan, sampah yang dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah. Tentunya ini menjadi tantangan baru bagi kami," tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, CWI mempresentasikan teknologi pengelolaan sampah berbasis Landfill Gas (LFG). Teknologi ini bekerja dengan menangkap gas metana yang dihasilkan dari pembusukan sampah untuk kemudian dikonversi menjadi energi listrik.
Beberapa keunggulan dari sistem ini antara lain:
"Kami melihat potensi besar dari pengolahan sampah ini. Jika sistem ini berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin ini menjadi sumber PAD baru bagi Kabupaten Sidoarjo," jelas Subandi.
TPA Griyo Mulyo, yang memiliki luas sekitar 13,6 hektare, akan menjadi lokasi utama proyek ini. Dengan volume sampah yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk Sidoarjo, sistem pengelolaan yang lebih modern sangat dibutuhkan.
Bupati Subandi berharap bahwa kerja sama ini dapat segera direalisasikan agar masalah sampah di Sidoarjo bisa diatasi dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan produktif.
"Harapan kami, kolaborasi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga sampah yang selama ini menjadi beban justru bisa diubah menjadi energi yang bermanfaat dan mendukung pendapatan daerah," katanya.
(mas)