: Lanjutkan Program 100 Hari Kerja, Wali Kota Dorong Pembangunan dari Hilir di Kelurahan Kedunggaleng
Oleh MC KOTA PROBOLINGGO, Rabu, 19 Maret 2025 | 13:49 WIB - Redaktur: Juli - 274
Wonoasih, InfoPublik - Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, melanjutkan program 100 hari kerjanya dengan berkantor di Kelurahan Kedunggaleng.
Dalam kesempatan ini, Aminuddin didampingi oleh Camat Wonoasih, Deus Nawandi, serta Lurah Kedunggaleng, Achmad Faiz.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Wali Kota Aminuddin setelah dilantik, di mana ia berkomitmen untuk mengunjungi setiap kelurahan dalam 100 hari kerjanya.
“Saya akan mengunjungi setiap kelurahan dalam 100 hari ini. Hingga hari ini, kurang lebih sudah 15 kelurahan yang saya datangi sejak dilantik,” ujar Aminuddin dalam sambutannya.
Menurut Aminuddin, penting bagi seorang kepala daerah untuk membangun daerah dari hilir, yakni dengan memperhatikan kesejahteraan mulai dari tingkat kelurahan dan RT/RW.
Ia mengungkapkan, salah satu program yang akan dilaksanakan adalah memastikan honor RT/RW sebesar Rp1 juta per bulan pada 2026 mendatang.
“Saya pastikan honor RT RW 1 juta per bulan pada 2026. Nanti, di hari jadi kota, kita lihat RT/RW terbaik akan kita berikan apresiasi. Jadi mulai sekarang RT/RW segera berkoordinasi dengan kelurahan karena program-program kita nanti lebih banyak mengarah ke kelurahan dan RT/RW, mulai dari pengentasan kemiskinan hinggah penguatan UMKM,” tegas Aminuddin.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengingatkan pentingnya pengembangan UMKM sebagai pendorong ekonomi daerah. Ia mencontohkan produk Marning (makanan ringan dari jagung) yang merupakan salah satu produk unggulan dari warga Kedunggaleng. Aminuddin menyarankan agar produk dapat dikemas dengan baik agar bisa bersaing di pasar.
"Kedunggaleng bisa menjadi pusat Marning di Kota Probolinggo. Nanti, akan kita bina mulai dari pengemasan hingga pemasaran produknya," tambah Aminuddin.
Menurut wali kota, pemasaran menjadi salah satu kendala utama bagi UMKM. Oleh karena itu, ia berencana untuk membuka tempat-tempat jualan UMKM di kantor-kantor pemerintah termasuk kelurahan, agar produk-produk lokal dapat lebih mudah dipasarkan. "Di setiap kelurahan nanti harus ada tempat display produk UMKM, jadi masyarakat bisa lebih mudah memasarkan produk mereka," jelasnya.
Selain itu, wali kota berbicara tentang pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah. Ia menyoroti potensi pengolahan sampah, seperti plastik bekas yang bisa menghasilkan nilai ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Kebersihan kota ini penting untuk menarik wisatawan datang. Jadi insyaallah dalam setahun ini kota ini akan menjadi bersih, karena syarat utama untuk mengundang orang datang itu harus bersih. Kalau sudah bersih baru bisa disolek,” ujarnya.
Untuk mendukung program kebersihan ini, pemerintah akan meluncurkan program "1 Tosa 1 RW", yang mengharuskan setiap RW memiliki pengelola sampah seperti bank sampah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat kelurahan.
Di akhir kunjungannya, Wali Kota melakukan peninjauan ke Sungai Legundi di Kelurahan Kedunggaleng untuk memastikan kesiapan sistem peringatan dini Early Warning System (EWS) dalam mengantisipasi bencana banjir.
Ia menjelaskan, dengan adanya sistem peringatan dini EWS yang terintegrasi, kota ini bisa lebih siap menghadapi ancaman banjir. “Dengan adanya EWS ini kita bisa memantau kemungkinan-kemungkinan terjadinya luapan air. Apalagi di hulu ada EWS milik provinsi, yang mana kalau di sana mencapai titik merah kita masih punya waktu sekitar satu jam untuk menutup aliran ke kota. Jadi insyaallah kalau untuk preventif banjir di kota ini aman,” ujarnya. (uby/yul)