: Pangdam IM, Mayjen TNI Niko Fahrizal, saat menerima senjata api pada acara penutupan kegiatan TMMD ke-123 di Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kamis (20/3/2025). Foto: MC Aceh
Oleh MC PROV ACEH, Minggu, 23 Maret 2025 | 04:56 WIB - Redaktur: Juli - 169
Bireuen, InfoPublik - Selama setahun kepemimpinan Mayjen TNI Niko Fahrizal sebagai Pangdam Iskandar Muda (IM), tercatat sebanyak 22 pucuk senjata api berhasil diserahkan oleh masyarakat kepada pihak berwenang.
Penyerahan ini menjadi bukti nyata peningkatan kesadaran masyarakat Aceh terhadap pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan mendukung proses perdamaian pasca-konflik.
Salah satu penyerahan terbaru terjadi di Kabupaten Bireuen, di mana seorang warga setempat menemukan dua pucuk senjata api, berupa satu pucuk senjata jenis SS1 V1 dan satu pucuk pistol rakitan, bersama amunisi dan granat tangan.
Temuan ini langsung diserahkan kepada Satgas TMMD ke-123 Kodim 0111/Bireuen, yang kemudian meneruskannya kepada Pangdam IM, Mayjen TNI Niko Fahrizal, saat acara penutupan kegiatan TMMD ke-123 di Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kamis (20/3/2025).
Senjata yang diserahkan juga dilengkapi dengan tiga magasin SS1 berisi 30 butir munisi kaliber 5,56 mm, satu magasin pistol dengan satu butir munisi kaliber 9 mm, serta dua granat tangan jenis nanas.
Dalam rilisnya, Jumat (21/3/2025), Mayjen TNI Niko Fahrizal mengapresiasi kesadaran masyarakat yang secara sukarela menyerahkan senjata sisa konflik tersebut.
"Langkah ini merupakan contoh nyata keberhasilan pembinaan teritorial yang kami jalankan. Kepercayaan masyarakat kepada TNI semakin meningkat, dan pendekatan persuasif serta komunikasi yang baik membuahkan hasil positif," ujar Niko.
Pangdam IM juga menegaskan pentingnya pendekatan humanis dan edukatif dalam membina hubungan dengan masyarakat. Ia berharap penyerahan senjata ini dapat menjadi contoh bagi warga lain yang masih menyimpan senjata api untuk segera menyerahkannya kepada pihak berwenang.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Aceh, khususnya yang masih menyimpan senjata api, untuk mengikuti langkah ini. Penyerahan senjata tidak hanya mendukung perdamaian, tetapi juga mencegah potensi ancaman hukum serta bahaya penyalahgunaan senjata di masyarakat," tambah Niko. (MC/02f)