: Salah satu ruas jalan aspal yang masih terawat dan kondisi baik, dikawasan Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue. (Ahmadi/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Minggu, 23 Maret 2025 | 08:57 WIB - Redaktur: Juli - 188
Sinabang, InfoPublik - Fasilitas utama, dari total sepanjang 480 kilometer ruas jalan umum, yang menghubungkan 10 kecamatan dalam wilayah Pulau Simuelue, dan yang mengalami kerusakan fisik dengan kategori rusak berat, sepanjang 227 kilometer.
Sedangkan sisanya sepanjang 253 kilometer ruas jalan umum itu, yang saat ini dengan kategori kondisi fisik yang baik, dan dapat dilintasi oleh pengguna maupun kenderaan non bermesin serta kenderaan bermesin.
Terkait kerusakan berat fasilitas utama yang menghubungkan 10 kecamatan itu, disampaikan Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Simeulue, Kelana Saputra, Jumat (21/3/2025).
"Total panjang ruas jalan umum di Kabupaten Simeulue 480 kilometer. Dengan kondisi kategori rusak berat sepanjang 227 kilometer dan sisanya sepanjang 253 kilometer, kondisinya baik dan sangat baik," katanya.
Ia menambahkan dengan geografis dan letak wilayah kepulauan, sangat mahal untuk pembuatan jalan aspal hotmix, 1 kilometer menelan dana sekitar Rp5 miliar.
Kelana Saputra juga merincikan, upaya yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Simeulue dan Pemerintah Aceh, telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, nomor: 620/11442, tanggal 8 Agustus 2023, yang ditandangani Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki.
"Tahun 2023 lalu, pada masa itu masih Pj Gubernur Achmad Marzuki, Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Simeulue telah mengusulkannya kepada Kementerian PUPR RI, tapi hingga saat ini belum ada titik terangnya. Padahal sangat dinantikan dan sangat diharapkan," imbuhnya.
Adapun dalam surat usulan yang bersifat segera itu, yakni pembangunan jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, sepanjang 46,58 kilometer, senilai Rp484,7 miliar, jembatan Lala senilai Rp14 miliar, jembatan Uhun Rp4,4 miliar, jembatan Tameng Rp14 miliar, jembatan Mahao Rp14 miliar.
Selanjutnya jembatan Oi Rp4,4 miliar, jembatan Dila Rp5,8 miliar, jembatan Along Rp18 miliar, jembatan Ujung Salang Rp8,6 miiar, jembatan Lafakha Rp4,4 miliar, embatan Lhok Dalam 1, Rp4,4 miliar, jembatan Lhok Dalam 2 Rp3,7 miliar, jembatan Langi Rp3,7 miliar.
Masih dalam usulan resmi Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Simeulue, yakni jembatan Serafon 2 Rp5,1 miliar, jembatan Lhokpao Rp3,7 miliar, jembatan Lewak Rp4,4 miliar dan terakhir jembatan Donggek Rp14 miliar.
"Kita juga tidak paham juga, usulan itu ada dijawab atau tidak. Namun untuk saat ini kita hanya berpegang pada data yang diusulkan oleh Pemerintah Aceh, pada masa pak Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki," tutup Kelana Saputra. (mc aceh/01)