- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 15:11 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Jumat, 25 April 2025 | 20:17 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 502
Agam, Infopublik— Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Wilayah Sumatera Barat tengah mematangkan persiapan Kongres Nasional ke-7 yang akan digelar di Kota Padang pada 28–31 Mei 2025. Sebagai bagian dari konsolidasi regional, perwakilan SEMMI menemui Wakil Bupati Agam, H. Muhammad Iqbal untuk membahas potensi dukungan dan kolaborasi lintas sektor.
Audiensi yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati ini tidak hanya membahas aspek teknis penyelenggaraan, tapi juga membuka ruang diskusi mengenai peran strategis mahasiswa dalam pembangunan daerah, khususnya dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.
Ketua SEMMI Sumbar, Fajrul Huda, menjelaskan bahwa kongres nasional nanti akan diikuti oleh ratusan kader dari seluruh Indonesia, dan Sumatera Barat diharapkan mampu menjadi tuan rumah yang bukan hanya ramah, tapi juga inspiratif.
“Kegiatan ini jadi wadah mahasiswa untuk merumuskan gagasan-gagasan besar tentang masa depan bangsa. Bukan sekadar musyawarah organisasi, tapi juga ruang pembelajaran dan pertukaran pemikiran,” ujar Fajrul, Rabu (23/4/2025).
Wakil Bupati Agam merespons positif inisiatif tersebut. Menurutnya, kongres ini bisa menjadi momen penting untuk menghidupkan kembali semangat kritis mahasiswa di tengah tantangan pembangunan saat ini.
“Pemerintah daerah tentu membuka ruang kolaborasi, apalagi jika kegiatan ini mendorong kontribusi nyata generasi muda terhadap isu-isu kebangsaan dan pembangunan,” ungkap Iqbal.
Kongres Nasional ke-7 SEMMI dijadwalkan akan membahas berbagai isu, mulai dari arah gerakan mahasiswa, tantangan demokrasi, hingga penguatan peran pemuda dalam pembangunan daerah. Dengan hadirnya peserta dari berbagai provinsi, acara ini juga dinilai menjadi kesempatan strategis untuk memperkenalkan Sumatera Barat sebagai laboratorium sosial dan budaya.
Wakil Bupati berharap kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa lokal untuk lebih aktif, tidak hanya di kampus, tetapi juga dalam menyuarakan kepentingan publik secara konstruktif. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya hadir sebagai penonton dalam pembangunan, tetapi juga penggerak yang ikut menentukan arah kebijakan, terutama di daerah,” tambahnya. (MC Agam/Fikri)