- Oleh MC KAB SELUMA
- Senin, 11 Agustus 2025 | 13:13 WIB
:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Senin, 28 April 2025 | 18:37 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 205
Kota Pariaman, InfoPublik -Wali Kota Pariaman Yota Balad mengatakan, lomba tradisional dapat mengembalikan jati diri anak-anak, memupuk jiwa kebersamaan dan semangat berjuang.
Hal tersebut disampaikan Balad, saat membuka acara Perlombaan Olahraga Tradisional Tingkat SD/MI se-Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2025, Senin (28/4/2025).
Kegiatan itu digelar Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman dari tanggal 28-29 April 2025 di Halaman Balaikota Pariaman.
"Ini menjadi momen penting bagi kita untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak kita sehingga ini tetap bisa dilestarikan, diharapkan dapat mengembalikan marwah olahraga tradisional sebagai olahraga permainan dan olahraga prestasi, serta ajang untuk menjalin tali silaturahmi antar sesama ," ujarnya.
Balad menyebutkan, permainan tradisional sangat baik untuk anak-anak, karena dapat melatih berbagai aspek perkembangan mereka, seperti motorik, kognitif, sosial, dan emosional.
"Permainan seperti cabur, tangkelek, lompat tali, pacu upiah dan congklak, dapat meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif, sedangkan petak umpet dan olahraga lainya, dapat melatih interaksi sosial dan kemampuan beradaptasi," sambungnya.
Menurutnya, daerah Piaman (Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman) hanya dipisahkan secara administratif, namun budayanya sama.
Balad mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia lomba, karena dengan inisiatif bersama, permainan olahraga tradisional yang telah lama hilang ini, bisa ditumbuhkan kembali di era digitalisasi saat ini.
"Kami berharap permainan olahraga tradisional ini, bisa masuk menjadi agenda tahunan pemerintah Kota Pariaman untuk diperlombakan. Lomba ini digelar untuk kali kedua, yang pertama di tahun 2024 lalu, hanya tingkat Kota Pariaman, dan kedua di Tahun 2025 ini, bersama dengan Kabupaten Padang Pariaman ," pungkasnya.
Sedangkan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Hertati Taher menjelaskan bahwa, lomba ini digagas untuk melestarikan adat dan budaya Minangkabau khususnya Pariaman. Hal ini juga seiring dengan program unggulan Balad-Mulyadi yaitu Pariaman Batabuik (Wisata Budaya dan Keragaman).
Adapun permainan tradisional yang diperlombakan yaitu Pacu Upiah, Tangkelek Panjang, Engrang Batok Kelapa, dan Main Ban (golong-golong).
Hertati menyebutkan, alasan keempat permainan ini dipilih karena syarat akan pendidikan karakter didalamnya.
“Pendidikan karakter tentunya akan memberikan pembelajaran bermakna bagi perkembangan peserta didik kita. Nilai karakter yang dimaksud antara lain kerjasama, teliti, kerja tim, semangat tinggi, pantang menyerah, mau berkompetisi, dan yang paling hebat adalah memiliki visi misi yang kuat untuk menjadi yang terbaik ,” tutupnya. (Erwin)