: Orang muda Manggarai Barat yang sedang mengikuti kegiatan YEC di Labuan Bajo. (Foto : Ferdy Jemaun)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 29 April 2025 | 15:38 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 232
Labuan Bajo, Infopublik — Ketahanan pangan yang berkelanjutan bukan hanya soal teknologi pertanian, tetapi juga soal keterlibatan generasi muda sebagai motor perubahan sosial. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menggandeng Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggelar Youth Entrepreneurship Camp (YEC) selama lima hari di Hotel Silvia Labuan Bajo, mulai 27 April hingga 1 Mei 2025.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Urban Futures – NURTURE, yang bertujuan membekali 100 pemuda dari 10 kecamatan di Manggarai Barat dengan keterampilan membangun usaha pangan lokal yang berkelanjutan, adil, dan berdampak sosial.
Kepala Bappeda Manggarai Barat, Peter A. Rasyid, menyambut baik pelaksanaan program ini dan menegaskan bahwa YEC sejalan dengan prioritas pembangunan daerah. “Isu ketahanan pangan menjadi perhatian dalam RPJMD 2025–2029. Melibatkan pemuda adalah langkah strategis karena mereka bagian dari masa depan Manggarai Barat. Momen ini harus dimanfaatkan untuk belajar, bertumbuh, dan berkontribusi,” ujarnya.
Tunggal Pawestri, Direktur Eksekutif Humanis, menyampaikan bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam menciptakan sistem pangan yang inklusif.
“Ketahanan pangan tidak hanya tentang ketersediaan, tapi juga akses, keberagaman, dan keberlanjutan. Pemuda bisa mendorong inovasi mulai dari produksi, distribusi, hingga pemasaran pangan lokal berbasis teknologi,” jelasnya.
YEC tidak hanya sebatas pelatihan. Setelah kamp berakhir, 50 peserta terpilih akan mendapatkan pendampingan intensif berupa pelatihan lanjutan, mentoring bisnis, dan dukungan akses pasar untuk mewujudkan model usaha pangan yang berdampak nyata.
Pribadi Setiyanto, Ketua Pengurus PJI, menjelaskan bahwa pendekatan aplikatif menjadi kunci dalam pelatihan ini. “Kami mengajarkan perencanaan bisnis dengan lean canvas, analisis keuangan, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat rantai pasok pangan lokal. Tujuan akhirnya adalah membangun ekosistem kewirausahaan pangan yang inklusif dan tahan terhadap perubahan iklim,” ungkapnya.
Melalui Urban Futures – NURTURE, Manggarai Barat menegaskan komitmennya untuk membangun sistem pangan lokal yang dipimpin oleh generasi muda. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan menjadi model transformasi pangan yang bisa ditiru di daerah lain. (EfjE-MC Manggarai Barat)