: Foto: dinas kominfo
Oleh MC KAB PARIGI MOUTONG, Selasa, 29 April 2025 | 13:39 WIB - Redaktur: Juli - 254
Parigi Moutong, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus memperkuat komitmen dalam menekan angka stunting melalui Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) pada Senin (28/4/2025), di Aula Bappelitbangda.
Rapat ini mengusung tema "Penguatan Kelembagaan Capaian Target Stunting 2025” sebagai langkah strategis untuk mendorong kolaborasi lintas sektor di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa.
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Richard Arnaldo, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa stunting masih menjadi tantangan besar bagi pembangunan kesehatan nasional. Ia merujuk pada data Global Nutrition Report 2018 yang menyebutkan bahwa Indonesia termasuk lima negara dengan prevalensi stunting tertinggi di dunia, di mana 30,8 persen balita mengalami kondisi tersebut menurut Riskesdas 2018.
“Fenomena ini mencerminkan lemahnya manajemen layanan dasar, khususnya yang menyasar ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun. Kita harus perbaiki skala, kualitas, dan keterjangkauan layanan dasar,” ujar Richard.
Ia menegaskan, percepatan penurunan stunting merupakan momen penting untuk membenahi layanan seperti kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, akses air bersih, sanitasi layak, pendidikan anak usia dini, serta program perlindungan sosial yang terintegrasi.
Capaian positif turut disampaikan dalam rapat tersebut. Berdasarkan data, prevalensi stunting di Parigi Moutong turun dari 31,7 persen pada 2021 menjadi 27,4 persen pada 2022, meskipun sedikit meningkat menjadi 28,5 persen pada 2023. Menurut Richard, tren ini menunjukkan adanya komitmen kuat dari berbagai pihak, meski upaya berkelanjutan tetap diperlukan.
Sebagai strategi utama, Pemkab Parigi Moutong terus mengintegrasikan kegiatan percepatan penurunan stunting ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja OPD, dengan fokus pada kelompok sasaran prioritas di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Partisipasi aktif daerah dalam aksi konvergensi juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dari hanya 67 persen kabupaten/kota di Indonesia yang berpartisipasi pada 2021, kini seluruh daerah telah terlibat aktif dalam upaya nasional ini pada 2024.
"Saya berharap rapat ini menghasilkan langkah konkret yang memperkuat kualitas dan ketepatan sasaran layanan, menyentuh langsung remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 0–59 bulan,” tutup Richard.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan penguatan kelembagaan, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menargetkan penurunan stunting yang lebih efektif dan berkelanjutan di 2025, demi mewujudkan generasi sehat dan unggul.