Pontianak Kembangkan Kawasan Kuliner Halal sebagai Destinasi Wisata Baru

: Fasilitasi UMKM Kantongi Sertifikat Halal | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 1 Mei 2025 | 15:39 WIB - Redaktur: Untung S - 292


Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memperkuat komitmennya dalam pengembangan kuliner halal dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama LPPOM MUI Kalimantan Barat.

Kerja sama itu difokuskan pada penerbitan 100 sertifikat halal bagi pelaku UMKM serta pengembangan kawasan kuliner halal terpadu, sebagai upaya menjadikan Pontianak sebagai destinasi wisata kuliner halal terpercaya.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, program itu merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga terjamin kehalalannya. "Kami ingin masyarakat tidak perlu ragu lagi saat memilih tempat makan. Kawasan kuliner halal yang kami siapkan akan memastikan semua tenant memiliki sertifikasi resmi," tegasnya usai penandatanganan MoU di Ruang VIP Wali Kota, Rabu (30/4/2025).

Langkah konkret yang akan dilakukan meliputi pemetaan lokasi strategis untuk kawasan kuliner halal, pendampingan sertifikasi gratis bagi UMKM, dan pengawasan berkala oleh tim gabungan Pemkot-LPPOM MUI. "Sertifikasi saja tidak cukup. Kami akan rutin melakukan evaluasi proses produksi, mulai dari bahan baku hingga cara pengolahan," tambah Edi.

Program ini mendapat apresiasi dari Ketua LPPOM MUI Kalbar Muhammad Agus Wibowo. Menurutnya, kolaborasi ini memangkas kendala klasik UMKM dalam mengurus sertifikasi. "Dinas terkait akan mengajukan daftar UMKM yang perlu dibina. Kami siap berikan pelatihan penyelia halal hingga pendampingan lapangan," jelas Agus.

Data terakhir menunjukkan lebih dari 5.000 UMKM di Pontianak telah tersertifikasi, namun pihaknya menargetkan perluasan cakupan melalui sosialisasi intensif.

Edukasi menjadi pilar penting dalam program ini. Pemkot akan menggelar workshop bagi pelaku usaha tentang kriteria halal komprehensif, sementara LPPOM MUI menjangkau komunitas melalui media lokal dan institusi pendidikan. "Konsep halal harus dipahami sejak dini, makanya kami masuk ke sekolah-sekolah," ungkap Agus.

Kehadiran kawasan kuliner halal ini diharapkan tidak hanya memudahkan masyarakat muslim, tetapi juga menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. "Ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun Pontianak yang inklusif, sekaligus mendongkrak ekonomi kreatif berbasis kuliner," pungkas Wali Kota Edi.

Dengan skema kolaborasi ini, Pontianak berpotensi menjadi percontohan pengembangan wisata kuliner halal terintegrasi di Indonesia, menggabungkan aspek sertifikasi ketat, pengawasan berkelanjutan, dan pengemasan destinasi yang menarik. (prokopim/Jemi Ibrahim)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:52 WIB
TPID Kuponwah Serentak Tanam Cabai dan Komoditas Pangan
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:58 WIB
Pontianak Jadi Tuan Rumah Rakor Penguatan Tata Kelola Data Pusat-Daerah
  • Oleh MC KAB KUBU RAYA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:19 WIB
Kuponwah Jadi Senjata Baru Kubu Raya Kendalikan Harga Cabai
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:30 WIB
AKASIA Hadir di Pontianak untuk Layanan Dukcapil yang Lebih Cepat
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:28 WIB
Wakil Wlai Kota Pontianak Terima Lencana Darma Bakti dari Pramuka
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:27 WIB
Wali Kota Pontianak Ajak Pramuka Perkuat Karakter Bangsa
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 22:19 WIB
Wali Kota Pontianak Pastikan Bedah Rumah Norma Dimulai September 2025
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 22:17 WIB
Wali Kota Pontianak: Pengembangan Yuka Dilakukan lewat Kolaborasi
-->