: Bupati MBD, Benyamin Th. Noach menutup Turnamen Tenis Lapangan Beregu Adhyaksa Tahun 2025 sekaligus meresmikan Lapangan Tenis Adhyaksa Kejaksaan Negeri MBD, Senin (05/05/2025).
Oleh MC KAB MALUKU BARAT DAYA, Selasa, 6 Mei 2025 | 14:32 WIB - Redaktur: Untung S - 594
Tiakur, InfoPublik – Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mulai serius menggarap potensi atlet tenis lapangan muda sebagai persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Upaya itu semakin menguat setelah peresmian Lapangan Tenis Adhyaksa Hery Somantri oleh Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, sekaligus penutupan Turnamen Tenis Lapangan Beregu Adhyaksa 2025, pada Senin (5/5/2025).
Bupati Noach menyatakan kebanggaannya atas hadirnya fasilitas tenis pertama di MBD sejak Indonesia merdeka. “Ini langkah awal yang sangat berharga. Kami berharap cabang olahraga (cabor) tenis segera memiliki kepengurusan di MBD agar proses perekrutan dan pembinaan atlet tenis MBD bisa lebih terstruktur,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar turnamen serupa digelar secara berkelanjutan untuk memacu semangat atlet muda.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) MBD, Hery Somantri, mengungkapkan bahwa pembangunan lapangan tenis bukan sekadar untuk hiburan, melainkan juga sebagai wadah mencetak bibit atlet berprestasi. “Kami ingin generasi MBD tidak hanya bermain tenis, tapi juga mampu bersaing di tingkat nasional, termasuk PON 2028,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa saat ini atlet tenis lapangan asal Maluku masih minim, sehingga MBD berpeluang besar berkontribusi.
Untuk memperkuat ekosistem tenis, Kajari MBD telah menyusun struktur organisasi Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) tingkat kabupaten. Rencananya, proposal pengakuan akan diajukan kepada Pemkab MBD dan KONI setempat.
“Dengan adanya kepengurusan resmi, pembinaan atlet tenis MBD akan lebih terarah, termasuk pelatihan berkala dan partisipasi dalam kompetisi,” jelas Somantri.
Turnamen Adhyaksa 2025 menjadi bukti awal antusiasme generasi muda MBD terhadap tenis lapangan. Sebanyak 10 atlet meraih juara, dengan Ari keluar sebagai pemenang utama. Keberhasilan ini diharapkan memicu motivasi lebih banyak pemuda untuk serius menekuni tenis.
Fasilitas dan Pembinaan: Kunci Menuju PON 2028
Keberadaan Lapangan Tenis Adhyaksa Hery Somantri dinilai sebagai modal utama pengembangan atlet. Namun, menurut Kajari MBD, fasilitas harus diimbangi dengan program pembinaan jangka panjang. “Atlet muda perlu dilatih mental, teknik, dan fisik secara konsisten agar siap bersaing di PON 2028,” tambahnya.
Pemkab MBD pun diharapkan dapat mendukung penuh pengembangan cabor tenis, mulai dari anggaran hingga infrastruktur pendukung. Jika langkah ini berjalan konsisten, bukan tidak mungkin MBD akan melahirkan atlet tenis andal yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, organisasi olahraga, dan komunitas tenis, MBD sedang menancapkan pondasi kuat untuk mencetak atlet tenis lapangan yang siap berlaga di PON 2028.