- Oleh MC KOTA MALANG
- Rabu, 9 Juli 2025 | 20:49 WIB
: Wali Kota Malang Wahyu Hidayat secara simbolis menyerahkan Penghargaan Kampung Mbois 2025 saat apel ASN di halaman Balai Kota Malang, Senin (5/5/2025)/ MC Malang.
Oleh MC KOTA MALANG, Selasa, 6 Mei 2025 | 19:28 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 211
Malang, InfoPublik- Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat secara simbolis menyerahkan Penghargaan Kampung Mbois 2025 saat apel.Aparatur Sipil Negara (ASN) di halaman Balai Kota Malang, Senin (5/5/2025).
Lomba Kampung Mbois ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-111 Kota Malang dan telah melalui serangkaian tahapan penilaian sebelumnya.
Wahyu menegaskan bahwa momentum ini bukan hanya sekadar peringatan hari jadi Kota Malang, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan visi besar Menuju Malang Mbois dan Berkelas.
Istilah Mbois dan Berkelas merupakan akronim dari mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera, berkelanjutan, kolaboratif, efisien, lestari, adaptif, dan sinergis.
“Harus disadari bersama, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan. Ada empat misi pembangunan, lima program unggulan, dan program Dasa Bakti yang harus menjadi tanggung jawab bersama,” kata Wahyu.
Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan tidak akan terwujud tanpa kolaborasi dan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.
“Kolaborasi, sinergi, dan kebersamaan adalah kunci keberhasilan,” tegasnya.
Wahyu pun mengajak seluruh jajaran pemerintah, terutama para lurah, untuk terus mendorong partisipasi aktif warga dalam mendukung berbagai program pembangunan daerah.
Menurut dia, hal ini adalah wujud nyata kecintaan kita kepada Kota Malang tercinta.
Lebih lanjut, Wali Kota berpesan kepada seluruh ASN agar terus menanamkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan kepedulian dalam setiap tugas dan pengabdian.
“Jangan merasa bekerja sendiri. Jadikan rekan kerja sebagai mitra sejati, bukan sekadar kolega. Bangun koordinasi yang solid, jalin komunikasi yang terbuka, dan ciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan saling mendukung,” ujarnya.
Menutup arahannya, ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari capaian fisik, tetapi juga dari seberapa kuat jiwa gotong royong dibangun di dalamnya.
“Dengan demikian, kita tidak hanya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, tetapi juga membangun suasana kerja yang produktif, menyenangkan, dan penuh semangat,” kata dia.
(say/yn)