Babinsa Sumenep Latih Pramuka Teknik Turun Tebing, Bentuk Generasi Tangguh dan Mandiri

Sumenep, InfoPublik — Suara gesekan tali dan semangat teriakan instruktur bergema dari tebing alami di Dusun Darusa Barat, Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Minggu pagi (18/5/2025). Di lokasi inilah puluhan anggota Pramuka Saka Wira Kartika binaan Kodim 0827/Sumenep mengikuti pelatihan Krida Mountenering atau teknik dasar turun tebing bersama para Babinsa dari Koramil 0827/05 Lenteng.

Lebih dari sekadar latihan fisik, kegiatan ini dirancang sebagai media pembentukan karakter, kepemimpinan, dan mental juang generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.

“Mountenering bukan hanya soal teknik, tapi soal keberanian mengambil keputusan, mengatur strategi, dan bekerja sama. Semua ini adalah nilai-nilai penting bagi calon pemimpin bangsa,” ujar Serka Akhmad Huda, Babinsa sekaligus instruktur lapangan.

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya dikenalkan pada teori dan penggunaan perlengkapan keselamatan, tetapi juga diturunkan langsung ke medan tebing alami yang menantang, tentu dengan pengawasan ketat dan prosedur standar keamanan.

Menurut Akhmad Huda, pelatihan semacam ini sangat penting untuk memperkuat mental, mengasah ketangkasan, serta memperkuat solidaritas antaranggota.

“Kegiatan ini melatih fisik dan mental, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dan gotong-royong. Semua nilai itu adalah bekal berharga untuk menghadapi kehidupan di masa depan,” jelasnya.

Dandim 0827/Sumenep, Letkol Inf Yoyok Wahyudi yang mendukung penuh kegiatan ini, menyampaikan apresiasi atas semangat para peserta dan peran Babinsa dalam membina anak-anak muda melalui pendekatan yang inspiratif.

“Kegiatan seperti ini adalah bagian dari tugas pembinaan teritorial. Kita ingin anak-anak muda Sumenep tumbuh sebagai pribadi yang kuat, mandiri, dan cinta tanah air. Mereka adalah masa depan bangsa,” tegas Yoyok.

Lebih dari itu, ia juga menilai bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan kepemudaan bukan hanya soal disiplin, tetapi juga bagian dari upaya membangun ketahanan sosial dan moral masyarakat dari level paling dasar — yaitu pemuda.

Pelatihan mountenering ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter bisa dilakukan di luar ruang kelas. Kolaborasi antara Babinsa dan Pramuka juga mempererat kedekatan TNI dengan masyarakat, terutama anak muda di wilayah binaan.

Dengan semangat yang membara, anak-anak muda Lenteng menuruni tebing tidak hanya sebagai latihan fisik, tetapi juga sebagai metafora perjuangan hidup: turun dengan hati-hati, belajar dari tantangan, dan sampai ke dasar dengan selamat — siap untuk naik kembali sebagai pribadi yang lebih kuat.

“Latihan ini bukan tentang siapa yang paling cepat turun. Tapi siapa yang paling siap bertanggung jawab atas langkahnya. Itulah pemimpin sejati,” pungkas Serka Akhmad Huda. (Dim/Han/Fer)